Sahabat atau Pacar [TAMAT]
  • Reads 4,632
  • Votes 191
  • Parts 40
  • Reads 4,632
  • Votes 191
  • Parts 40
Complete, First published Mar 26, 2019
[BELUM DI REVISI]
So, typo masih berserakan~




About, dua pilihan yang sulit ditentukan.

---------------------------------------------------


"Gue nggak mau basa basi" Rehan memalingkan wajahnya. "Gini aja.. Gue kasih pilihan buat lo. Gue atau Rendy?"

"Emangnya salah gue apa sih sampe lo kayak gini?" Fix, gue nangis sekarang. Gue tau apa salah gue. Tapi sampe melampaui batas apakah kesalahan gue sampai sampai Rehan kayak gini ke gue?

"Lo tanya salah lo apa, apa nggak bisa intropeksi diri yah?!"

Mendengar kalimat itu keluar dari bibir Rehan, semua badan gue gemeteran. Entah karena nada suaranya yang meninggi ataupun auranya yang seolah ingin menerkam gue sebagai mangsanya.

Gue mencoba menetralkan semua badan gue yang gemeteran dan menyeka air mata yang udah nggak kehitung lagi jumlahnya. Diam sejenak. "Kalo lo mau jawaban dari gue, gue nggak bisa jawab. DAN GUE NGGAK BISA MILIH" Ucap gue dengan penuh penekanan.



®2019
All Rights Reserved
Sign up to add Sahabat atau Pacar [TAMAT] to your library and receive updates
or
#307baru
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Cielo & Tierra (SUDAH TERBIT) cover
ALESYA [SELESAI] cover
AV cover
Is This Love? [End] cover
IKON x YOU (Selesai) +B cover
SATURN ENTHUSIAST [END] cover
 ARGALA cover
03;Espère✔ cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
SMP (Sebatas Menghargai Perasaan)  cover

Cielo & Tierra (SUDAH TERBIT)

54 parts Complete

"Walaupun terhalang dinding pembatas, hati kita tetap menyatu." *** Sejak bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya, hidup Toska menjadi kelabu. Bagaimana tidak? Fuchsia, sahabatnya itu adalah cewek yang resek sepanjang hidupnya. Untungnya cewek itu berhasil membuat Toska luluh, karena telah bertemu kembali dengannya. "Kenapa? Gak ada larangan kan buat suka sama sahabat sendiri?" Sampai Fuchsia mendengar pertanyaan itu, yang tak lain dilontarkan oleh sahabatnya sendiri. Dia bingung, harus berbuat apa. Perasaannya juga tiba-tiba tidak bisa dikontrol. Karena sebelum itu, Fuchsia juga bertemu Marco, ketua ekskul renangnya. Bagaimana Fuchsia bisa mengetahui isi hatinya sendiri, jika ia saja sulit memilih satu cowok?