Penunggu Rumah Dinas (Sudah Dinovelkan)

Badanku terasa melayang dan berputar, seperti menembus dimensi ruang dan waktu yang berbeda. Tubuh bagai terlempar. Ini benar-benar tempat yang asing. Pandangan mataku mengelilingi sekitar. Pisang yang tadi sudah menempel di bibir urung kumakan.

Aku terkejut saat menarik pisang tersebut dari mulut. Itu bukan pisang! Sebuah jari berlumuran darah kini ada di tangan! Jari tersebut seperti bergerak, mirip belatung, benar-benar menjijikan!

"Astaghfirullah ...." jeritku sambil melempar jari itu jauh-jauh. Sesaat aku merasa kalau tempat ini sedikit terguncang. Tubuhku menjadi tak seimbang.

"Jangan ucapkan kata-kata itu di sini!"
Tiba-tiba terdengar bentakan seseorang. Mataku melotot, melihat penampakan sosok makhluk menyeramkan. Dia berujud pria dengan kepala kecil, telinganya seperti telinga kurcaci, dan yang paling membuat bergidik ngeri, lidah dia menjulur serta berlendir. Lidah panjangnya terjulur ke leher, seperti hendak mencekikku.