Ketika Donghyuck merasa ingin mengakhiri hidupnya ia pun dipertemukan dengan seseorang. Seseorang yang membuat ia merasa disayang, diperhatikan, dan diakui keberadaannya. Alih-alih membuat dia menjadi 'mata' bagi Donghyuck, tetapi berujung cinta. Mungkinkah Tuhan kali ini memberikan Donghyuck kebahagiaan yang lama? Atau hanya sebentar? Siapkah Donghyuck mengalami kenyataan pahit lagi setelah ia mendapatkan apa yang ia inginkan dari dulu?