Story cover for Remember Me, Please! by karuniaika
Remember Me, Please!
  • WpView
    Reads 1,218
  • WpVote
    Votes 104
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 1,218
  • WpVote
    Votes 104
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Mar 28, 2019
Mature
[Sequel dari cerita Aksara Rindu]

"Seperti kenanganku yang menghilang, kaupun akan pergi dari ingatanku." Aileen Nathania berucap.

"Aku adalah jiwamu," Ragaskara Daniel tersenyum, ia membelai puncak kepala gadis itu dengan lembut, "aku akan selalu berada di sisimu dan tidak akan pernah pergi."


_R e m e m b e r M e , P l e a s e !

#1-kisahkeluarga (21.12.2021)
All Rights Reserved
Sign up to add Remember Me, Please! to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Jejak Sayap Kupu-Kupu (SELESAI) by cemyskyeun
67 parts Complete
[Karya asli, plagiat tidak diizinkan!] PERHATIAN! Cerita ini mengandung unsur yang mungkin sensitif bagi sebagian pembaca, antara lain: • Trauma masa lalu • Kekerasan (fisik/emosional) • Kata kasar • Isu kesehatan mental Harap bijak dalam membaca. Di balik senyum lembutnya, Ezlyn menyimpan luka yang tak terlihat. Hidupnya memenuhi ekspektasi tinggi sang ibu, mengurungnya dalam batasan yang tak pernah bisa ia langgar. Setiap langkah yang diambil terasa seperti menari di atas pecahan kaca, di mana satu kesalahan saja bisa membuatnya terluka. Namun, yang paling menyesakkan bukanlah tekanan itu, melainkan bayang-bayang masa lalu yang terus menghantui. Trauma itu datang tanpa izin. Dalam mimpi, dalam ketenangan, bahkan di antara gelak tawa. Kadang-kadang, rasa bersalah begitu kuat hingga ia menyakiti dirinya sendiri, seolah itu satu-satunya cara untuk meredakan luka di dalam hatinya. Namun, kepada dunia, ia hanya menunjukkan wajah penuh kebahagiaan, seolah semuanya baik-baik saja. Hanya satu orang yang tidak bisa ia bohongi, sahabat masa kecilnya yang kini kembali hadir dalam hidupnya. Ia melihat retakan di balik topeng Ezlyn, menyadari setiap luka yang coba ia sembunyikan. Tanpa kata pun, ia selalu ada, menjaga dan berusaha mengembalikan senyum yang tulus di wajah gadis itu. ∙•◦🦋◦•∙ "Aku hanya ingin menjadi seperti kupu-kupu yang bisa terbang bebas kemana pun aku mau, tanpa merasakan penderitaan dan kesedihan melainkan selalu tersenyum bahagia diantara bunga-bunga yang bermekaran." Ezlyn Queenbien Klanderns. ◦∙·· Selamat membaca!
NEVER CHANGE ME & YOU by ArinaZiza
8 parts Ongoing
"Momen seperti itu sudah jadi mimpi buatku," Ayahku telah tiada, dan kenangan itu tak akan kembali. Namun, di tengah rasa sakit itu, Jea tetap bersyukur. Masih ada ibu yang selalu ada untuk Jea. Beliau seperti punya dua peran dalam hidupku-seorang ibu dan seorang ayah sekaligus. Ibu selalu mewarnai kehidupan anaknya, walaupun terkadang kami suka bertengkar sambil bercanda dalam hal-hal kecil. Tapi Jenna hanya bisa berharap, semoga ibu panjang umur dan sehat selalu. Melihat ibu seperti itu membuat Jea sadar, hidup ini mungkin tidak akan selalu adil, tapi ia punya alasan untuk tetap kuat. Setiap tawa yang ibu bagikan, setiap lelah yang dia sembunyikan, semuanya mengajarkan untuk terus berjalan, meski kadang langkahku terasa berat. Jea sadar, momen seperti di kantin tadi mungkin bukan untuknya, tapi Jea tak akan membiarkan dirinya terus terjebak dalam rasa kehilangan. Karena ada ibu yang selalu berjuang untuk kebahagiaan Jea. "Dan jika ayah dulu adalah pelindung di masa kecilku, sekarang ibu adalah pelita yang menerangi masa depanku" Batin Jea. "Jujur, aku iri sama mereka". • • • • • • Aku hanya anak kecil yang ditinggal oleh Ayah pergi jauh dan tak akan kembali ke dunia ini. -Jeanna Azarina- Ayah, anakmu sudah dewasa sekarang apakah tidak rindu? Apakah Ayah masih ingat wajah anakmu yang mirip sekali dengan Ayah. -Jeanna Azarina- Ayah, aku sangat merindukanmu sangat ingin memelukmu dan banyak hal yang ingin aku bicarakan kepadamu tapi kapan? -Jeanna Azarina- Walaupun aku kehilangan figur seorang Ayah tapi, kalau bukan ini takdirnya mungkin aku tidak bisa kuat dan bertahan sampai detik ini. -Jeanna Azarina- Aku ingin sekali merasakan memanggil Ayah berkali-kali didalam rumah kemudian, ayah menghampiri dan memelukku erat. -Jeanna Azarina- #Kisah nyata penulis #DILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK
You may also like
Slide 1 of 10
Jejak Sayap Kupu-Kupu (SELESAI) cover
AMERTA : The Last Embrace cover
Transmigrasi papa  cover
AKSARA RINDU (SELESAI) cover
Become Baby Boy✓ cover
Bukan Kita D.A.N cover
Hilang cover
Being a Good Papa cover
NEVER CHANGE ME & YOU cover
become a father of two child {Tidak Di Lanjutkan) cover

Jejak Sayap Kupu-Kupu (SELESAI)

67 parts Complete

[Karya asli, plagiat tidak diizinkan!] PERHATIAN! Cerita ini mengandung unsur yang mungkin sensitif bagi sebagian pembaca, antara lain: • Trauma masa lalu • Kekerasan (fisik/emosional) • Kata kasar • Isu kesehatan mental Harap bijak dalam membaca. Di balik senyum lembutnya, Ezlyn menyimpan luka yang tak terlihat. Hidupnya memenuhi ekspektasi tinggi sang ibu, mengurungnya dalam batasan yang tak pernah bisa ia langgar. Setiap langkah yang diambil terasa seperti menari di atas pecahan kaca, di mana satu kesalahan saja bisa membuatnya terluka. Namun, yang paling menyesakkan bukanlah tekanan itu, melainkan bayang-bayang masa lalu yang terus menghantui. Trauma itu datang tanpa izin. Dalam mimpi, dalam ketenangan, bahkan di antara gelak tawa. Kadang-kadang, rasa bersalah begitu kuat hingga ia menyakiti dirinya sendiri, seolah itu satu-satunya cara untuk meredakan luka di dalam hatinya. Namun, kepada dunia, ia hanya menunjukkan wajah penuh kebahagiaan, seolah semuanya baik-baik saja. Hanya satu orang yang tidak bisa ia bohongi, sahabat masa kecilnya yang kini kembali hadir dalam hidupnya. Ia melihat retakan di balik topeng Ezlyn, menyadari setiap luka yang coba ia sembunyikan. Tanpa kata pun, ia selalu ada, menjaga dan berusaha mengembalikan senyum yang tulus di wajah gadis itu. ∙•◦🦋◦•∙ "Aku hanya ingin menjadi seperti kupu-kupu yang bisa terbang bebas kemana pun aku mau, tanpa merasakan penderitaan dan kesedihan melainkan selalu tersenyum bahagia diantara bunga-bunga yang bermekaran." Ezlyn Queenbien Klanderns. ◦∙·· Selamat membaca!