Jodoh itu rahasia Allah.
Jika memang Allah sungguh menakdirkan kita untuk bersama. Percayalah, suatu saat nanti kita akan dipertemukan kembali dan akan hidup bahagia bersama. Seperti nabi Adam dengan Siti Hawa yang dipertemukan kembali setelah sekian lama terpisahkan oleh jarak yang begitu sangat jauh. Tentunya atas izin Allah.
Aldo mengalami kecelakaan. Karena kecelakaan tersebut, akibatnya Aldo pun lupa tentang akan Syahirah. Lalu, Aldo mengenal seorang perempuan bernama Hanna yang merupakan anak dari seorang ustadz yang mengajar di sebuah pondok pesantren.
Tidak lama kemudian, di saat kondisi Aldo sudah benar-benar sehat secara jasmani, laki-laki itu melamar Hanna. Ketika dia melamar Hanna, ingatan tentang Syahirah belum kembali. Dia menganggap Syahirah adalah orang asing, hanya sebatas teman dari sepupunya. Sedangkan Syahirah masih berstatus istri sah dari Aldo.
Setelah Aldo dan Hanna menikah. Ingatan Aldo tentang Syahirah pun kembali. Lalu, bagaimana nasib pernikahan Syahirah dengan Aldo dan nasib pernikahan Aldo dengan Hanna yang dianggap masih pengantin baru?
***
Note: cerita dapat di baca secara terpisah, tanpa harus baca cerita sebelumnya.
P.S : Guys, mengingatkan kembali. Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kebaikan di dalam cerita, semoga dapat bermanfaat bagi kalian. Jika ada keburukan di dalam cerita, tolong jangan diikuti. Jika ada kesalahan di dalam cerita, tolong diperbaiki/dikoreksi.
COPY RIGHT APRIL 2019 @Egy_Rosmawati
DON'T COPY MY STORIES, PLEASE !
Pergilah, Lakara,
Tapi jangan bawa dia bersamamu. Biarkan dia tetap di sini, bersamaku, dengan semua harapan yang kugenggam dalam diam.
Aku mencintainya, meski mungkin ia tak pernah tahu. Kehadirannya adalah mentari yang menyentuh langit kelabuku, mewarnai hidupku yang dulu hanya kelam dan hening. Senyumnya adalah puisi yang tak pernah kutemukan kata-katanya, namun terus mengalun dalam jiwaku.
Lakara, aku tahu, ini hanyalah angan yang kuucapkan pada kesunyian. Tapi jika takdir memberi kesempatan, jika waktu mengizinkan aku berbicara, semoga saat aku menyatakan rasa ini, dia menjawab dengan senyuman manisnya, "Aku juga mencintaimu."
Bisakah aku bertanya satu hal padamu, Lakara?
Bisakah aku mengarungi hidup bersamanya?