--- "Woi! Lo udah liat puisi 'Mister E' yang baru?" tanya Levi setelah mengatur napasnya yang terengah-engah karena terlalu semangat berlari dari papan mading sampai ke kelas untuk memberi pengumuman penting ini pada cewek berambut gelombang di depannya. Cewek itu termangu sebentar, setelah konek, mata dan mulutnya terbuka lebar. "HAH!?" pekik Olivia, sahabat kedua Levi. Levi tidak marah seperti biasanya kalau Olivia heboh sendiri. Ya, dia mungkin juga akan seheboh ini kalau menyangkut 'Mister E'. "Dimana!? Di sosmed sekolah? Atau di Masta? OH at--," "Buruan ke mading sana! Rame banget sih tadi," Tanpa aba-aba, Olivia langsung melesat pergi keluar kelas menyisakan tawa dari Levi. Levi membuka ponselnya, membaca sesuatu dari benda tersebut sambil sesekali mengernyit. "Baca apa sih Lev? Serius amat," tanya Amel si galak yang mendadak kepo. "Ini..si Mister E. Dia buat puisi lagi tapi gue ga ngerti sama puisi baru dia yang ini," jawab Levi sambil menunjukkan foto yang ia ambil tadi. "Apaan sih alay," ujar laki-laki itu seraya merebut ponsel Levi. "Ihh Ucuup! Balikin hape guee," rengek Levi yang mencoba menggapai ponselnya yang sudah melayang-layang di udara dengan tangan kanan Arka yang panjang itu. Ibu jari Arka sibuk melakukan sesuatu. "Yucupp! Tau diri dong lo kan tinggi," Levi langsung menarik-narik kerah Arka itu membuat Arka sedikit kesusahan. "Nih," Levi masih cemberut lalu merampas ponselnya balik sambil mencibir kesal sedangkan Arka pergi tak peduli. Sedetik kemudian, teriakan merdu Levi membangunkan seluruh penghuni kelas. "ARKA KENAPA DI HAPUS!?!?!? ELAH YUCUPP!!!" teriaknya mengukir senyuman kecil di bibir Arka.