"Mulutmu, Harimaumu", hal itu benar-benar berlaku bagi seorang pemuda yang sering dipanggil Aksa.
Ketika ia bicara dengan sembrono, maka 'Simsalabim'. Kesialanpun menunggunya di beberapa detik, menit, jam, hari, bulan, bahkan beberapa tahun kemudian. Hal itu akan benar-benar terjadi padanya.
Boomerang... ketika ia bilang orang buluk, esoknya muka Aksa yang rusak gegara anjing. Bilang orang bodo, tiba-tiba nilainya anjlok. Akhirnya, hukuman dari gurupun menanti.
Pernah ia bertemu seorang nenek, ia berkata bahwa bersyukur adalah cara untuk mengurangi kesialannya. Lah... Aksa gak pernah percaya. Ia kerap kali bersyukur, tapi kesialan tetap aja mengikutinya kemanapun ia pergi.
Lalu, apalagi yang akan menimpanya? Kesialan? Atau... Kebahagiaan?
Next------->>
pemuda manipulatif yang bertransmigrasi jiwa ketubuh remaja berandalan yang dibenci orang-orang.
BUKAN BL! Full revisi beberapa alur dan karakter terubah, disarankan membaca ulang.