Aku Cuma Sebatas Candaan

Kisah kita terlalu rumit untuk dijelaskan
Terlalu sulit untuk disatukan
Terlalu indah untuk dihilangkan
Lewat aksara aku mencoba mengenangmu

Aku mencintai kamu dengan cara sederhana. Cinta itu hadir begitu saja tanpa disadari. Lewat obrolan-obrolan sederhana kita setiap pagi, siang, sore bahkan saat malam. Kebiasaan-kebiasaan yang tanpa sengaja kamu buat ternyata mampu membuka pintu hatiku. Tawa yang selalu hadir di tiap obrolan kita. Bukankah begitu indah ?

Kamu mendekatiku dengan cara yang terlewat sederhana karena pertemanan, dan Aku yang mencintaimu dengan sederhana karena berawal dari teman. Tapi, semua bagai mimpi buruk. Kamu pergi menjauh, tanpa pesan tanpa pamit. Meninggalkan beribu pertanyaan tanpa jawaban yang jelas.

Aku terpuruk dengan berbagai pertanyaan yang entah kemana jawaban harus dicari. Kamu diam seribu bahasa, kamu dekat tapi sejauh langit. Kita bagai dua orang asing, tanpa pernah kenal. Sikap yang dulu sehangat pagi, kini berubah sedingin malam. Wajah yang dulu secerah mentari kini tenggelam dalam gelap. Tidak ada lagi senja yang menenangkan, tidak ada lagi senja yang berakhir melihat langit malam penuh bintang. Tidak ada lagi celotehmu yang meminta bibir ini untuk tersenyum. Bahkan saat semua itu sudah tidak ada lagi, hangatnya pelukan malam itu masih terasa, genggaman erat kala itu masih bisa aku rasa. Sebatas itulah aku harus mulai terbiasa mengenangmu, aku yang merasa dan tak bisa bersama. Karena buatmu Aku cuma sebatas candaan.

Teruntuk kamu, ingatlah
Cinta tak sebercanda itu