*** Dia memulai semua ini sejak sakit masa itu. Masa dimana ia mampu untuk memilih. Tapi sayang, pilihannya salah kaprah. Bekas kaprahannyapun masih ada sampai sekarang. Sulit dalam menerjemahkan pribadinya. Sosok pribadi yang menarik diri dari sikap normal. Sosok yang merasa dirinya tidak punya siapa-siapa selain penciptanya. Membuat ia hidup dalam kendali perintah dan larangan keyakinan. Semua ini tertuju pada apa yang seharusnya dituju. Sejak Tuhan menciptakan kehidupan, awal dari perintahnya lah yang seharusnya di jadikan acuan. Ibadah. Semua tertuju pada ibadah. Mengendalikan jati diri. Bisikan hati baik dan hati jahat. Prasangka. Sudut pandang. Penalaran. Ia sebut ini sebagai awal dari akhirnya kehidupan. Karena ia sadar, semua ini baru saja diketahui sejak ia sudah bisa mendekat, bahkan lebih dekat dengan tuhannya. Salam hangat Happy reading!:)