Ayo, Sapa Aku!
  • Reads 338
  • Votes 35
  • Parts 4
  • Reads 338
  • Votes 35
  • Parts 4
Complete, First published Mar 31, 2019
Punya gebetan pendiam memang agak sulit, ya. Saat kita menyapanya, dia diam. Kalau kita melempar senyum, dia diam. Di saat kita ingin melakukan pendekatan, dia malah diam. Masih lebih baik kalau diamnya karena malu-malu-setidaknya aku tahu reaksinya. Nah, yang ini susah. Dia diam, dan aku tak tahu apa yang dipikirkannya, karena ekspresinya pun tak muncul saat kuberi 'rangsangan'. Seperti itulah yang Naruto pikirkan.
All Rights Reserved
Sign up to add Ayo, Sapa Aku! to your library and receive updates
or
#753schoolromance
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MATHERA cover
antagonis wife  [END] cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover
Kehidupan Kedua Cello [END] cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
MENJADI BABY SITTER ||HAPPY ENDING  cover
GO BACK TO YOU || Markhyuck cover
Kisah Tak Sempurna [Slow Up] cover
FORBIDDEN BONDS cover
Duke's Grip cover

MATHERA

37 parts Ongoing

Tinggal Satu atap dengan cowok yang sering membully dirinya di sekolah? akh! itu adalah hal buruk yang di alami oleh Athera si gadis lugu itu. Gadis lugu itu terpaksa menggantikan ibunya yang sedang sakit parah sebagai asisten rumah tangga, yang membersihkan rumah majikannya serta mengurus pemilik rumah itu, Athera tak masalah jika melakukan hal itu, namun masalahnya ada pada pemilik rumah itu, kenapa? ternyata anak dari majikan itu adalah cowok yang sering mengganggu dirinya di sekolah, cowok yang sering memakinya, merendahkannya dan lain lain yang membuat hati Athera sedih karena ucapan tajam dan Kasar dari cowok itu. Itu masalahnya, sangat takut sekali berhadapan dengannya, apalagi tatapan matanya yang tajam saat setiap orang memandangnya, tetapi mau bagaimana lagi ia harus satu atap dengan nya dan menjadi asisten nya itu, ia harus kuat mental menghadapi cowok yang kasar itu. Bisakah Athera bertahan tinggal satu atap dengan cowok yang selama ini membuatnya menderita? Atau justru keadaan ini akan mengubah segalanya, termasuk cara Marvel memandangnya?