Tidak mudah untuk terlihat baik-baik saja didepan semua orang saat kenangan masa lalu terus saja menghampiri. Dia yang dulu selalu ada menghilang begitu saja, tanpa tahu hati yang masih mendamba mengharap kehadirannya. Mengikhlaskan dan melupakannya adalah usaha yang sia-sia. Karna dia datang kembali tanpa dosa. Terlihat baik-baik saja atau mungkin sudah lupa dengan salahnya. Meisya tak habis pikir. Haruskah dia menerima kembali takdir untuk bersama dengan Sang Pemberi Luka? Atau memulai peran baru untuk membalaskan sakit hatinya? Bisa saja. Tetapi satu yang tidak bisa Meisya lakukan. Membenci Rafqi. Masa lalunya.