Mengumpulkan kepingan-kepingan, lalu merangkainya seperti puzzle yang sengaja dibuat acak. Bedanya, puzzle ini tidak memiliki wadah maupun bentuk konstan. Waktu kerap merubahnya tanpa izin dari Iris. Alhasil, Iris kepayahan saat mencoba menyusunnya kembali ketika malam hari. Putus asa sering bertamu dalam pikirannya. Lebih baik mencari wanita lain ... setan di kepalanya berbisik terus-menerus. Ia menulikan rungunya, membutakan netranya, memfokuskan hati pada putri salju yang kehilangan setengah dirinya. "Azalea itu nyata, hanya saja sekarang ia tidak nyata," elak Iris pada setiap orang yang mengendurkan harapannya. Iris bersikukuh menampik segala macam godaan. Sesuai dengan namanya, 'Iris' yang berarti harapan dan kekuatan, ia terus berpegangan pada setiap kemungkinan logis yang ada. Harapannya sederhana; merangkai kepingan-kepingan milik Azalea.
1 part