Kesalahpahaman [I'm Sorry]
  • Reads 11
  • Votes 2
  • Parts 4
  • Reads 11
  • Votes 2
  • Parts 4
Ongoing, First published Apr 02, 2019
Lin Kania Nairani, gadis tomboy yang suka sekali sesuatu yang berbau horror tidak tahu kalau Syafiyah Juwairiyah, sahabat penanya meninggal dunia karena dibunuh oleh seseorang yang mirip sekali dengan Linka. Bahkan arwah Fiyah tidak tenang dan menuntut balas dendam. Tapi karena mengakuan pembunuh Fiyah adalah Linka membuat arwahnya malah meneror sahabat penanya sendiri.

Berbagai terror terus menghantui Linka. Awalnya dikira cuma halusinasi saja. Tapi lama-kelamaan Linka menyadari itu bukan angin lalu saja. Dapatkah Linka dapat memecahkan misterinya dan menemukan pelaku yang telah membunuh Fiyah?



....

"Fiyah, jangan!" Histeris Linka semakin memundurkan langkah.

"Lu harus mati!" Kata Fiyah semakin maju dengan pisau yang dipegangnya.

"Fiyah, gue gak bunuh lu!" Kata Linka berusaha menjelaskan.

"Bohong!"

"Gue gak perduli gue mati dibunuh atau gak. Gue gak mau lu membunuh sahabat lu sendiri. Lu harus tahu bukan gue yang ngebunuh lu!"

....











Info:

Update setiap hari minggu

Pukul 00.00 WIB
All Rights Reserved
Sign up to add Kesalahpahaman [I'm Sorry] to your library and receive updates
or
#323terror
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
SATU SISI cover
Berhaji Dengan Uang Pesugihan cover
WULAN SEASON 2 : SUMUR PATI [Pageblug Di Desa Kedhung Jati 2] cover
MISTERI LORONG SEKOLAH [PROSES REVISI] cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
IMPROMPTU PARENTS [LANORINE] cover
BALLERINA BERDARAH cover
Balas Dendam Nyi Ulandari cover
Stadiun Berdarah cover

SATU SISI

24 parts Ongoing

Berawal dari sebuah kecelakaan yang menimpa Zian ketika sedang bekerja, salah satu matanya mulai bisa melihat makhluk tak kasat mata. Ia tidak pernah mengalami hal itu sebelumnya, sehingga membuatnya terus saja gelisah sepanjang waktu. Zian merasa tidak bisa membiarkan kelebihan satu sisi matanya yang baru terbuka terus-menerus mengganggu hidupnya. Hal itu membuatnya memutuskan pergi menemui seorang Psikolog di salah satu rumah sakit. Namun ternyata Psikolog yang ia temui adalah Distya, temannya semasa SMA. Pada pertemuan itulah Zian akhirnya tahu, bahwa Distya juga memiliki kelebihan yang sama pada satu sisi matanya.