Lukong. "Hei. Bukankah kau seorang peramal nasib? Menurutmu, apakah aku akan menikah dengan seorang kekasih yang kaya raya?" Tao. "Kau akan!" Lukong terbelalak. "Bagaimana mungkin kau begitu yakin? Kau bahkan belum menerawang wajahku." Tao. "Tidak perlu. Sekali lihat, aku sudah tau. Kau memiliki aura yang sama denganku. Kita sama-sama akan memiliki pasangan yang sangat berpengaruh." Lukong. "Tapi kenapa wajahmu tampak tidak begitu senang?" Tao ingin menangis. "Jika bisa memilih, aku lebih ingin memiliki kekasih wanita yang miskin. Sangat miskin, juga tidak masalah." Lukong. "Kenapa?" Tao. "Kau akan memukuliku, jika aku mengatakannya." Lukong. "Aku juga akan memukulmu, jika kau tidak mengatakannya." Tao. "..." 😭 Lukong. "Katakan saja. Aku berjanji tidak akan memukulmu. Lagi pula aku sudah menyelamatkanmu, bagaimana mungkin aku memukulmu?" Tao. "Seorang lelaki sejati, harus menepati janjinya." Lukong. "Tentu." 🙅 Tao. "Kau akan menjadi seorang istri dari orang yang kaya raya." Lukong. "Maksudmu suami?" Tao menggeleng. "Istri. Kau akan tidur di bawah seorang lelaki." Lukong. "..." "KAU MAU MATI YAH?!" "Asal kau tau saja. Dua tipe orang, yang akan aku pukuli di dunia ini. Adalah dia yang memperlakukan buruk orang yang miskin. Dia yang membuat keluarga yang aku cintai menangis. Dan laki-laki yang menyatakan cintanya padaku! Yang terakhir, tidak akan ada ampun baginya." Tao. "Bukankah kau bilang, hanya ada dua tipe?" Lukong. "Aku ingin menambahkannya! Memangnya ada masalah?" Tao. -_-|| "Aku tidak pernah bilang, bahwa laki-laki itu yang akan menyatakan cintanya padamu." Lukong. "Maksudmu? Aku?!" Tao. "Kau jatuh cinta padanya." Lukong. (╯°□°)╯︵(\ .o.)\ Catatan Penulis : Cerita ini hanya hiburan semata! Hanya fiktif belaka! Dan sama sekali tidak bermaksud untuk mempengaruhi, maupun menghasut kehidupan nyata para pembaca! Tolong silahkan buang sisi negatif dari karya ini, dan petik sisi positifnya jika memang ada! Terimak
5 parts