Amel, gadis yang lembut, dan baik hati. Mengidap penyakit kanker darah, Leukemia.
Prognosis penyakitnya tidak menjanjikan. Di saat dia sangat ingin berumur panjang, dan menyadari
sangat berharganya arti kehidupan, ia diharuskan menerima kenyataan akan rentanya hidup.
Pintanya kepada Tuhan, setiap detik dari kehidupan ini sangat berharga, berikan aku sedikit waktu lagi.
Syaiful, nama panggung Syafini. Seorang waria, alias bencong. Yatim piatu, dengan kehidupan yang penuh penderitaan. Cobaan hidup yang bertubi tubi, membuatnya putus asa. Setiap detik, setiap waktu, ia memohon kepada Tuhan, untuk mencabut nyawanya.
Apa yang terjadi ketika kehidupan dua insan manusia yang sangat berbeda karakter, berbeda latar belakang kehidupan, bertemu dalam satu titik.