Senja, entah mengapa aku suka senja. Mungkin karena ia selalu menjanjikan keindahan disisa waktu sebelum ia pergi dan kemudian tersisalah gelap. Walaupun ia tak selalu datang namun pesonanya mampu menghipnotis siapapun yang melihatnya. Dan dari senja lah aku belajar , bahwa sesuatu yang indah tak akan bertahan lama dan dari senja lah aku belajar ikhlas merelakan yang pergi. Dan satu lagi, Senja mengingatkan aku akan sesosok malaikat tak bersayap yaitu adalah ibuku. Karena kepergiannya begitu meninggalkan luka yang teramat mendalam dihatiku. Dan senjalah sebagai obat penawar kerinduan ku. Aku kembali teringat bahwa, dulu ibuku sangat ingin sekali melihat ku mengenakan hijab dan memenuhi kewajiban nya sebagai seorang muslimah. Namun, aku selalu menolaknha dengan berbagai alasan. Sedih rasanya ketika mengingat masa lalu ku hang teramat kelam. Dan sekarang disaat aku telah mengenakan hijabku dan memenuhi kewajiban ku sebagai seorang muslimah, Ibuku telah pergi menghadap sang ilahi. ingin rasanya kuputar waktu, dan akan kutebus semuanya. Bodohnya diriku, mengapa dulu tidak pernah taat akan perintah ibuku terlebih lagi perintah agama. Ibu... Lihatlah putri kecilmu ini... Sekarang aku sudah mendapatkan hidayah dan memenuhi kewajibanku sebagai seorang muslimah. Ibu pasti senang kan melihat putri mu ini telah berubah?? ***** Bagaimana kisah selanjutnya?? **** Maaf jika ada kesamaan cerita, nama tokoh,tempat cerita ini murni dari pemikiran saya. ******* WARNING!! Typo bertebaran