LANAI DI UFUK BARAT

Mahali dan Elanai Ras terlibat hubungan yang pelik sejak mereka masih sangat belia. Maha - begitu panggilannya - adalah murid berprestasi berasal dari keluarga miskin. Ayahnya guru honor SD yang tidak lagi bisa bekerja karena mengalami kelumpuhan. Sepeda motor ayahnya mengalami kecelakaan sewaktu ia bekerja serabutan sebagai tukang ojek di jalan bypass, Soekarno-hatta. Ibunya mengambil alih menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan kue di Pasar Wayhalim.
Sementara Elanai Ras, putri seorang pedagang kayu yang sempat besar di kampung perairan Sungai Cambai, Mesuji. Saat masih berusia tujuh tahun, ia mengidap kelainan ginjal. Gadis cilik itu berjuang melawan penyakitnya dan hijrah ke kota Bandar Lampung untuk berobat di RS Abdul Moeloek. Akibat penyakitnya itu, ia dan neneknya pindah ke kota. Lanai - begitu panggilan akrabnya - bertemu Maha di sebuah sekolah dasar di bilangan Wayhalim yang berada tidak jauh dari rumah yang dihuninya bersama sang nenek.
Sebuah insiden terjadi dalam sebuah upacara bendera, Lanai pingsan tepat di hadapan Maha. Peristiwa itu ternyata membawa warna bagi keduanya. Pertemuan si lelaki kerempeng dengan gadis bergingsul lucu itu tanpa mereka sadari menimbulkan perasaan saling mengagumi di usia mereka yang masih sangat belia.