Still The Same?
  • Reads 1,588,564
  • Votes 17,958
  • Parts 7
  • Reads 1,588,564
  • Votes 17,958
  • Parts 7
Complete, First published Apr 08, 2019
"Sudahlah jangan membicarakan soal hati jika akhirnya kamu sendiri yang membuat ku patah." 
 
Atas kehilangan yang wanita bernama Kayrala Khanza Pradipa itu rasakan, dia butuh waktu untuk pulih. Sialnya, di sela-sela waktunya untuk pulih Kayra harus bertemu lagi dengan kenangan, bertemu rindu, bertemu rasa, tidak jarang pula kadang Kayra dibuat menangis karena hanyut dan kembali mengingat. Tetapi kata sahabatnya yang selalu ada bersama Kayra itu tidak apa-apa, itu adalah bagian dari proses.

Namun bagi Kayra tidak ada yang baik baik saja ketika akhirnya mereka kembali bertemu sekarang. Dalam satu ruang lingkup yang sama di tengah tengah usahanya melupakan, Kayra dan pria bernama Arfan Dhagin Ghifari itu malah di pertemukan sebagai partner team di Rumah Sakit Nuri Medika.

Sialnya lagi pria itu menjadi sosok yang paling di puja di seluruh antero Rumah Sakitnya. Mau tidak mau pesona pria itu juga ikut menarik Kayra dalam perasaan gagal move on yang selama 5 tahun itu berhasil dia lupakan-- atau dari awal memang dia benar benar tidak pernah ingin melupakan pria itu?

-------------------------------------------

Ps: Cerita ini pindah ke Dreame dengan judul dan nama penulis yang sama. Tolong temukan aku disana ya guys 😊💛
All Rights Reserved
Sign up to add Still The Same? to your library and receive updates
or
#357moveon
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
The Drummer [Completed] cover
Between Us cover
Manito ✔ cover
As Soon As Possible (Segera Terbit) cover
As Difficult as this cover
SEBATAS PERNAH cover
The Possibility Of Love [END] cover
Shitty Dare✔️ cover
Hangatnya Ranjang Ayah Muda cover
Ketik REG Spasi Kebahagiaan Kirim ke 112 (SELESAI) cover

The Drummer [Completed]

24 parts Complete

Kedua mata Valen tenggelam dalam kesedihan saat menatapku. Tangan kirinya diselipkan pada lingkar pinggangku, menarikku dengan sopan. Sementara tangan kanannya menelusuri pipi kiriku dengan punggung jari telunjuknya sambil bergumam, "Elian." Aku tertegun saat mendengar suara paling lembut dan terlirih yang belum pernah aku dengar dari mulut Valen. "Dua bulan yang lalu, lo cewek yang selalu pengen gue bejek-bejek." "Valen," tegurku. "Elian," panggilnya lagi, dengan suara yang sama lembutnya. Kali ini tangan kanannya menelusuri beberapa helai rambut di sebelah telingaku dengan perlahan. "Sebulan yang lalu, lo cewek yang berhasil bikin emosi dan pikiran gue tenang." Aku terdiam, menurunkan pandanganku sembari menikmati sentuhannya. Kali ini punggung jari telunjuknya kembali menelusuri pipiku, lalu turun ke rahang dan daguku. Sentuhannya pun tidak pernah kusangka bisa dilakukan oleh orang sekasar dan semanja dia. Perlahan, ketakutanku seperti dikuras. "Hari ini," lanjutnya dengan perlahan. "Lo cewek yang gue harap selalu bahagia, dijauhin rasa sedih, dilindungi dari yang jahat." Napasku mendadak sesak mendengar kalimat itu. Aku tidak mampu menahan diriku lagi. "Supaya gue tetap hidup." *** When a popular band's drummer fell in love with an urban girl he accidentally crashed. [Bagian 14-End: Epilog di-private. Mau nggak di-private? Follow aku dulu, ya! ^^]