Nam Naraa adalah nama yang diberikan oleh mama dan papa pada ku saat aku lahir.
"Naaa...!!!, "
"Iya kak.., "
Itu suara kakak sulungku, dia suka manggil aku dengan volume yang besar, walaupun aku tepat disampingnya.
"Cil.. Mama kasih jajan berapa..?! "
"Kek biasa kok kak.., "
Ini juga kakak ku, dia lahir setahun sebelum aku.
"Kak..., aku suka kakak.., udah lama banget looo..., tapi aku gak berani bilang sama kakak.., tapi aku tau kok..!, kakak pasti gak suka sama perempuan yang berani nembak cowok duluan.., iyakan..?!, gak apa-apa kok kak.., aku juga gak paksain kakak buat jawab, aku juga gak paksain kakak buat terima.., anggap aja ini cuma cinta monyet anak kecil ya kak..!, karna aku cuma ingin lepas dari lengkup suka yang aku pendam selama ini, jadi.. Terima kasih karna kakak mau luangkan waktu untuk omong kosong ku ini.., "
Itulah hal yang paling ingin aku hapus dari memoryku, namun sulit. Tapi, aku juga mencoba untuk mengingat kalimat yang diucap olehnya pada ku saat itu, tapi aku lupa.
Namun, saat aku sudah mengingatnya, itu lah saat dia melupakan ku. Tak mengenali ku. Dia benci pada ku, karna aku, menghancurkan hidupnya.