Story cover for Jangan Pernah Keluar Rumah Tanpa Membawa Cinta by Khalifabismasanjaya
Jangan Pernah Keluar Rumah Tanpa Membawa Cinta
  • WpView
    Reads 357
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 14
  • WpView
    Reads 357
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 14
Complete, First published Apr 09, 2019
Selamat Sukses, isi buku baik.
Prof. Dr. dr.  Bambang Purwanto, Sp.PD-KGH., FINASIM
Guru Besar UNS Solo
-----
Sungguh tulisan yang bermanfaat, memberikan inspirasi yang didasari dari kisah-kisah yang dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari, membaca kisah-kisah tersebut ibarat penyejuk jiwa penentram batin dan penguat semangat ibadah. 
Dr. Prawitra Thalib,SH.,MH.
Dosen Universitas Airlangga
----
Membaca buku ini mendorong saya untuk membaca ke dalam diri saya sendiri, berdialog dengan hati, dan mengasah kepekaan pada sekeliling. Pada saat yang sama hati kita dibawa membubung tinggi pada harapan akan kemurahan Allah SWT. Buku ini mengingatkan kita tentang ketekunan mengejar ilmu. Bukan ilmu yang dipahami  dan dihafal dan dipahami, melainkan ilmu yang dimasukkan menjadi bagian dari diri sehingga menjadi kendali, mampu mengarahkan hati, dan mewarnai tingkah laku. 
Dra. Kasiyah, M.Sc.
Dosen Universitas Indonesia
----
Alhamdulillah penulis telah mengungkapkan sesuatunya dalam bentuk dialog yang selalu terjadi di sekitar kita. Semua ini terungkap dalam buku yang indah ini. Bercerita contoh-contoh cinta yang benar dan yang dilanggar, insyaAllah buku ini menginspirasi kita pembaca untuk mengerti dengan cinta. Selamat membaca.
Prof. dr. Aznan Lelo, Sp.FK., Ph.D.
Guru Besar Universitas Sumatera Utara
-----
Kisah-kisah dalam buku ini, insya Allah, membuka mata kita dan memberikan pencerahan - atau setidak-tidaknya memberikan inspirasi - bahwa ternyata ada seribu jalan yang indah menuju pernikahan bahagia, sakinah-mawadah-wa-rohmah, tanpa melalui proses "pacaran" sebagaimana yang dipahami oleh generasi kami yang sudah ABG setengah abad yang lalu. Buku yang sangat unik dan menarik!
Dr. Ir. H. Rhiza S. Sadjad, MS.EE.
Dosen Universitas Hasanuddin Makassar
All Rights Reserved
Sign up to add Jangan Pernah Keluar Rumah Tanpa Membawa Cinta to your library and receive updates
or
#126putus
Content Guidelines
You may also like
Danghyang by doniapriyanto
13 parts Complete
Danghyang adalah kisah cinta yang teguh, sekaligus rapuh. Penuh dendam, namun juga cinta. kedua pertentangan ini seolah dibenturkan hingga bercampur dalam sebuah cerita pendek (cerpen) yang seolah jujur dan nyata. Danghyang merupakan judul sebuah cerpen sekaligus menjadi judul buku kumpulan cerpen berjudul "Danghyang" KATA MEREKA "Membaca kumpulan cerpen Danghyang seperti berjalan di pantai, tak mau cepat berlalu dan ingin memperhatikan tiap detail alurnya, menikmati nuansa debur larik puisi yang penulis selipkan pada beberapa cerita. Dan pada akhirnya ada setetes kepedulian penulis yang bisa pembaca ambil dari sana. Buku dengan karya yang menjadi cikal bakal warna baru sastra Indonesia." (Ade J.Asnira, Penulis Novel Segel Lima Elemen) "Kumpulan cerpen Danghyang karya Doni Aprianto memadukan unsur lokalitas dengan mitologi. Ritual dalam penceritaan terkesan komatkamit mbah dukun membaca syair. Daya tarik semacam inilah yang menarik untuk dibaca.... " (Taufik Samantamuh, Presiden Kubah Budaya) "Penulis ini benar-benar penyair hebat. Bahasanya benar-benar tidak bisa dikatakan ringan. Saya awalnya tidak suka membaca cerpen atau kumpulannya. Tapi membaca buku ini bikin nagih. Suka!!" (Sinar Yunita, Penulis Novel) "......Penulis mengemasnya menjadi kisah yang menarik dan mengundang keingin tahuan Pembaca untuk membaca hingga akhir cerita. Banyak hikmah yang dapat diambil dari kisah-kisah yang terdapat dalam buku ini. Salut pada Sang Penulis muda yang peka terhadap kejadian-kejadian yang terjadi di masyarakat dan menuangkannya menjadi sebuah karya sastra yang indah....." (Ocha Thalib, Penulis)
Melihat Ke Arah Yang Lain by Khalifabismasanjaya
44 parts Complete
Membaca ke-44 narasi di buku ini, seperti menemukan suatu-meminjam istilah penyair Roestam Effendi-"percikan permenungan" dari keadaan (f)aktual sekitar kita. Tanggapan yang dikemukakan, kebanyakan menyangkut gejala perilaku kita bersama yang ia "pinjam-ulang" dan lalu dikembalikan ke pembaca secara halus untuk menyampaikan satu pesan utama: jadilah orang baik dan muliakan kebaikan. Simak buku ini baik-baik! Prof. Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto, MSIE., MSCE. Guru Besar SBM ITB Bandung/ Professor of Decision Analysis Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia ke 10 --- Kehadiran buku berjudul Melihat Ke Arah Yang Lain akan menjadi salah satu bahan bacaan yang dapat membentuk pribadi manusia. Setiap bab mempunyai muatan karakter untuk dicerna dan diamalkan dalam pembinaan kepribadian Manusia. Prof. Dr. SUNARDI, M.Sc. Guru Besar UNS Solo ----- Buku ini lain daripada yang lain (khas) (yang pernah saya baca). Cerita ringan tetapi bernilai tinggi, dapat terjadi pada semua orang. Prof. Dr. Ir. Djoko Purnomo, M.P. Guru Besar UNS Solo --- Peringatan, nasihat, pitutur, tidak akan lagi mempan di telinganya bahkan akan menyulut kemarahan. Namun seringkali orang tersadar dengan membaca cerita bijak, kisah nyata, analogi seperti yang tertera dalam buku "Melihat Ke Arah yang Lain" yang ada di pangkuan anda ini. Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono, M.ENG Dosen SBM ITB Bandung --- Pembaca akan diajak untuk mengetahui realita yang ada di masyarakat sekitar dengan menggunakan bahasa yang tidak rumit. Selamat mendapatkan sudut pandang yang lain tentang kehidupan melalui buku ini. Dr. Ubaidillah Zuhdi , S.T., M.ENG., MSM Dosen SBM ITB Bandung ---- Buku yang menarik, ringan tapi mengena di hati pembacanya. Bahasanya santun dan membuat pembaca betah untuk meneruskan membaca kisah-kisah yang ada dalam buku "melihat kearah yang lain", terselip hikmah yang dalam untuk melihat suatu masalah dari sudut pandang yang lain. Yulia Monita, SH.MH. Dosen Universitas Jambi
My Sweet Polar Husband [End] by aksaraberceloteh
54 parts Complete Mature
Baru pertama kali petualang ke gunung niatnya melepas penat, eh malah hampir jatuh ke jurang. Untung aja selamat, tapi malah berakhir lebih parah di suruh nikah dalam keadaan ngawur. "Aduh, Ya Allah hamba masih banyak dosa dan sering nakal sama orang tua. Belum rasain nikah juga. Jangan engkau cabut nyawa hamba dengan tragis begini."ucap gue panik sambil memegang ranting erat sambil sesekali berteriak keras meminta tolong berharap ada yang mau tolongin gue. "Oke lo tenang dulu. Tarik napas dulu rileks. Habis itu pegang tangan gue erat."ajak Mas Reza ke gue dengan memenangkan. "Ini gue mau mati Mas. Gak bisa tenang woyy. Gue belum rasain nikah nih."balas gue ngegas padahal masih tegang antara hidup dan mati. "Pegang erat cepat."bujuk Mas Reza ke gue yang akhirnya gue berhasil meraih tangan Mas Reza. Brukkk "Astaghfirullah. Dasar anak muda zaman sekarang, sempatnya di hutan berbuat mesum. Kalau begitu kalian wajib di nikahkan sekarang! Jangan sampai nenek moyang leluhur di sini murka." "Yaelah Pak. Saya ini hampir aja mati di jurang. Saya saja gak ada hubungan sama Mas ini." "Pokoknya kalian harus ikut kami sekarang juga! Sebelum itu hubungi keluarga kalian!" SAH..!!! Seketika dunia kejombloan gue berakhir dengan nikah di desa terpencil tanpa wali orangtua gue. Berakhir purna sudah masa lajang gue bersama Mas Reza yang kalemnya masyaAllah dan cerdasnya kebangetan. Cerita ringan konfliks ya gengs😎 Yuks baca tambahkan ke perpustakaan kalian. Bila berkenan beri vote dan komentar bijak. Terima kasih🤗 Asli karya sendiri anti plagiat dan tidak menerima karya ini diplagiat! Start : 16 Juli 2020 Finish : 7 Oktober 2020
MANA JANJI MU GUS?!  by _riiyndewi
22 parts Ongoing
⚠️ WARNING ⚠️ DILARANG PLAGIAT !! UP SESUAI MOOD HII GUYSS ! BTW INI CERITA PERTAMA KU YAH! DAN MAAF BGT KALO ADA KESALAHAN KATA ATAU DLL HARAP DI MAKLUMI YAGESYAA KARENA MASIH PEMULA HEHE, BTW INI HASIL PEMIKIRAN DAN IMAJINASI SENDIRI *NO PLAGIAT CERITA LAIN* - - - Artha Adzriel Al Basyir, seorang gus muda karismatik dari sebuah pondok pesantren ternama di Bogor, pernah mengucap janji suci kepada seorang santri bernama Syera Aleeya Dzakira-gadis solehah berhati lembut yang diam-diam telah mencintainya sepenuh jiwa. Janji itu terpatri di antara harapan dan doa, saat keduanya masih berbalut dunia pesantren dan impian masa depan yang indah. Namun, waktu berkata lain. Enam tahun berlalu. Artha telah menapaki jalan ilmu hingga ke Mesir, meraih gelar dan kebanggaan. Tapi kepulangannya tak membawa kabar bahagia bagi Syera. Janji yang dulu ia ucapkan, kini dikhianati. Artha menikah dengan wanita lain, bukan karena cinta, melainkan karena tak kuasa menolak kehendak sang abi. Syera patah, namun tidak runtuh. Artha menyesal, namun tak tahu harus dari mana memulai. Dua hati yang pernah dekat, kini terpisah oleh keadaan, luka, dan ego masa lalu. Masih adakah tempat untuk maaf dalam hati Syera? Akankah Artha mampu menebus kesalahan dan mengembalikan cinta yang telah ia sia-siakan? Ataukah semuanya sudah terlambat? Sebuah kisah cinta penuh liku, luka, dan keikhlasan-mengajak kita merenung tentang janji, takdir, dan bagaimana cinta sejati tak selalu berjalan tanpa rintangan. Temukan jawabannya dalam kisah yang mengaduk emosi ini. Baca sekarang sebelum kamu terlalu larut dalam penasaran!😉❤️ * MOHON MAAF KALO ADA KESAMAAN JUDUL, ALUR DAN NAMA TOKOH NYAA SOALNYA INI MURNI HASIL PIKIRAN KU SENDIRI. SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITA NYA YAA🙌🏻 (BELUM DI REVISI!!) Janlup vote and follow nya!!😋 HAPPY READING 🌷✨
You may also like
Slide 1 of 10
Danghyang cover
TAUTAN CINTA [ Revisi ] cover
Suami rahasia  {END} cover
SEBUAH INSPIRASI DARI PENULIS (ANTOLOGI CERPEN) [END] cover
You're My Alhamdulillah  cover
Pangeran Syurga  cover
[END] ZieZi: Takdir yang Menolak Bertemu cover
Melihat Ke Arah Yang Lain cover
My Sweet Polar Husband [End] cover
MANA JANJI MU GUS?!  cover

Danghyang

13 parts Complete

Danghyang adalah kisah cinta yang teguh, sekaligus rapuh. Penuh dendam, namun juga cinta. kedua pertentangan ini seolah dibenturkan hingga bercampur dalam sebuah cerita pendek (cerpen) yang seolah jujur dan nyata. Danghyang merupakan judul sebuah cerpen sekaligus menjadi judul buku kumpulan cerpen berjudul "Danghyang" KATA MEREKA "Membaca kumpulan cerpen Danghyang seperti berjalan di pantai, tak mau cepat berlalu dan ingin memperhatikan tiap detail alurnya, menikmati nuansa debur larik puisi yang penulis selipkan pada beberapa cerita. Dan pada akhirnya ada setetes kepedulian penulis yang bisa pembaca ambil dari sana. Buku dengan karya yang menjadi cikal bakal warna baru sastra Indonesia." (Ade J.Asnira, Penulis Novel Segel Lima Elemen) "Kumpulan cerpen Danghyang karya Doni Aprianto memadukan unsur lokalitas dengan mitologi. Ritual dalam penceritaan terkesan komatkamit mbah dukun membaca syair. Daya tarik semacam inilah yang menarik untuk dibaca.... " (Taufik Samantamuh, Presiden Kubah Budaya) "Penulis ini benar-benar penyair hebat. Bahasanya benar-benar tidak bisa dikatakan ringan. Saya awalnya tidak suka membaca cerpen atau kumpulannya. Tapi membaca buku ini bikin nagih. Suka!!" (Sinar Yunita, Penulis Novel) "......Penulis mengemasnya menjadi kisah yang menarik dan mengundang keingin tahuan Pembaca untuk membaca hingga akhir cerita. Banyak hikmah yang dapat diambil dari kisah-kisah yang terdapat dalam buku ini. Salut pada Sang Penulis muda yang peka terhadap kejadian-kejadian yang terjadi di masyarakat dan menuangkannya menjadi sebuah karya sastra yang indah....." (Ocha Thalib, Penulis)