Pada kesempatan ini kita dipertemukan dengan seorang sahabat wanita yg mulia. Dia berhijrah ke Negeri Habasyah membebaskan diri untuk agamanya agar mendapatkan kenikmatan Tauhid. Namun di waktu yg sama, suaminya murtad keluar dari islam. Dia pun bersabar akan hal tersebut, bermuhasabah, kemudian dia berpisah dengan suaminya yg telah meninggalkan agamanya. Maka dia berpegang teguh dengan agamanya, dia menjadi terasing di negaranya dan di keluarganya. Sampai-sampai ia tinggal sebatang kara di negeri yg asing baginya. Namun ia tenang dengan ketetapan Rabb-nya lalu melupakan keterasingannya tersebut dan hilanglah kesedihannya. Begitulah hari-hari yg dilaluinya. Sampai turun pemberian dari Rabb-nya dengan kabar Rasul-Nya Shallalahu 'Alaihiwasallam mempersunting dirinya ketika ia berada di Habasyah maka dia menjadi seorang Ummul Mu'minin, seorang istri dari pemimpinnya orang-orang awal dan akhir. Begitulah, Barangsiapa yg meninggalkan sesuatu karena Allah maka Allah akan menggantikannya dengan yg lebih baik dari apa yg dia tinggalkan. A. Perkenalan Beliau seorang putri yg sangat dicintai Romlah Bintu Abi Sufyan ibn Harb. Anak dari anak-anak paman Rasulullah Shallalahu'alaihiwasallam. Tidak ada seorang pun dari istri beliau Shallalahu'alaihiwasallam yang beliau nikahi yang paling dekat nasabnya dengan Ummu Habibah. Tidak pula dari wanita-wanita beliau Shallalahu'alaihiwasallam memliliki mahar seperti Ummu Habibah. Begitu pula saat Rasulullah Shallalahu'alaihiwasallam menikahinya dia terpisah jauh dari beliau Shallalahu'alaihiwasallam. Rasulullah Shallalahu'alaihiwasallam mempersuntingnya ketika dia berada di Habasyah. Dan rakyat Habasyah memberikan maskawin sebanyak 400 dinar, dan membekalinya sesuatu.
4 parts