it's me with a thousand hidden wounds

"Indahnya pelangi tak akan menutupi kemungkinan dia akan selalu ada mungkin saja indah yang dia tampakkan hanya sebagai pertanda bahwa sesuatu yang indah tak akan bertahan lama" Ucap gadis yang memiliki manik mata hitam sembari menatap ke arah lawan bicaranya.

"Terkadang untuk menemukan sesuatu yang indah tak harus melihat ke arah pelangi cukup mencari bukti bahwa yang indah bukan hanya pelangi masih ada yang lain senja misalnya, walaupun hanya menemani di waktu petang tetapi senja pergi meninggalkan langit dan dia akan tetap kembali" Balas pria disebelah gadis itu.

"Iya senja memang akan kembali tapi tetap saja hati disuruh menanti, jika mendapatkan kepastian saja maka tak apa tapi ini? Tanpa kepastian dan kejelasan mengapa harus menunggu" Ujar gadis itu dengan nada lembutnya.

Nerissa Evelina Effendi, nama yang indah mirip sekali dengan tabiatnya tetapi dibalik itu semua siapa yang tau bahwa gadis bermata hitam itu memendam semua masalahnya sendirian tanpa ada sahabat satu pun sebagai tempatnya mencurahkan keluh kesah hidupnya itu. Dan pria yang menjadi lawan bicaranya itu adalah Haidar Galih maulana, pria tampan dengan mata birunya yang indah namun sifatnya memang dingin dengan semua orang termasuk keluarganya jika ditanya apa motifnya? "Tidak ada motif cuma males banyak bicara" selalu itu jawaban yang dilontarkannya.

[Enjoy this story🥀]