Permisi, Mbak, Mas, ada panggilan dari Tatib untuk Kak Wina, ini suratnya. Surat itu dipegang oleh Mira, temanmu yang duduk di sebelah pintu. Kawan-kawanmu yang lain sibuk membercandaimu. "Halah, Wina. Pasti itu rapat lagi. HUT lagi. OSIS lagi," begitulah yang terdengar sekilas. Kau mengambil suratnya, membacanya perlahan. Kau tahu, itu bukan panggilan rapat atau panggilan kepala sekolah. Ini sesuatu yang lain. Sesuatu yang tak pernah kau duga sebelumnya. Batinmu.All Rights Reserved
Permisi, Mbak, Mas, ada panggilan dari Tatib untuk Kak Wina, ini suratnya. Surat itu dipegang oleh Mira, temanmu yang duduk di sebelah pintu. Kawan-kawanmu yang lain sibuk membercandaimu. "Halah, Wina. Pasti itu rapat lagi. HUT lagi. OSIS lagi," begitulah yang terdengar sekilas. Kau mengambil suratnya, membacanya perlahan. Kau tahu, itu bukan panggilan rapat atau panggilan kepala sekolah. Ini sesuatu yang lain. Sesuatu yang tak pernah kau duga sebelumnya. Batinmu.