GERIMIS PECAH DI TARAKAN
  • GELESEN 139
  • Stimmen 1
  • Teile 70
  • GELESEN 139
  • Stimmen 1
  • Teile 70
Laufend, Zuerst veröffentlicht Apr. 10, 2019
Erwachseneninhalt
PUISI DALAM SUBYEKTIVITAS INDIVIDUAL

Ketika keperihan muncul dari adanya kekosongan dan keterabaian, puisi akan hadir sebagai satu-satunya alasan untuk bisa bertahan. Subyektivitas diri menjadi sebuah bentuk pertahanan agar tidak menjadi "individu yang tidak berharga"
Alle Rechte vorbehalten
Inhaltsverzeichnis
Melden Sie sich an und fügen Sie GERIMIS PECAH DI TARAKAN zu deiner Bibliothek hinzuzufügen und Updates zu erhalten
oder
Inhaltsrichtlinien
Vielleicht gefällt dir auch
Aksara Tak Bertuan  von cahayakamila24
24 Kapitel Laufend
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
JAM 3 SORE von KOKOTA_
28 Kapitel Laufend
🌥️🌥️🌥️ Jam tiga sore. Hujan turun pelan-pelan. Langit kelabu, suara kelas yang riuh, dan satu orang yang selalu duduk di belakangnya. Berisik, nyeleneh, dan nyebelin. Tapi entah kenapa Naya tak pernah terganggu sedikit pun. Naya tidak tahu kapan tepatnya Aksa mulai masuk ke pikirannya. Mungkin sejak kertas origami berbentuk kodok itu muncul atau tulisan miring Aksa yang berkata "Ini nggak bisa menggonggong, tapi bisa lompat ke hatimu." Awalnya dia mengira Aksa hanya cowok absurd yang suka gambar bebek pakai helm di dinding toilet sekolah. Tapi lama-lama... langkah kakinya jadi yang paling ia kenali. Diam-diam jadi yang paling ia tunggu. Mereka bukan kisah cinta yang gegap gempita. Tidak ada janji manis. Tidak ada gombal yang bikin meleleh, hanya obrolan aneh yang bisa membuat rindu terus bertahan. Membuat perasaan tumbuh seperti hujan-pelan, tapi pasti meresap. Kisah mereka cuma tentang momen-momen kecil yang ternyata besar. Tentang sosok yang nggak sempurna, tapi justru bikin dunia seseorang terasa lebih hidup. Tentang pertemuan yang tak disengaja, kenangan yang tak bisa hilang, dan jarak yang kadang hadir bukan karena ruang, tapi karena waktu dan keberanian yang tertunda. *********** Selamat menelusuri jejak rasa yang tak pernah benar-benar pergi. Selamat membaca-semoga kamu temukan dirimu di sela-sela kisah ini. Jangan lupa tinggalkan jejakmu-vote, komen, dan bagikan kisah ini agar rindu tak hanya menjadi milik kita ❤️ NOTE : DILARANG PLAGIAT‼️
Vielleicht gefällt dir auch
Slide 1 of 10
[2] Asa dalam Rasa | ✔ cover
Aksara Tak Bertuan  cover
LINTASAN WAKTU cover
Aku Pengamat, Terasingkan cover
Alam Berkisah cover
Goresan Pena Pengagum hujan cover
JAM 3 SORE cover
Tentang Sebuah Rasa [SUDAH TERBIT] cover
LEBUR JIWA cover
[3] Aksara, Rasa, Asa | ✔ cover

[2] Asa dalam Rasa | ✔

200 Kapitel Abgeschlossene Geschichte

Highest rank #1 berpuisi (11/06/2022) #1 pecintasastra (10/06/2020) #1 wattpadpoetry (07/06/2020) #1 puisiindonesia (08/06/2022) #3 sajak (08/06/2022) #4 poetry (11/06/2022) #4 sastraindonesia (09/10/2020) #5 syair (08/06/2022) #6 favorit (10/06/2020) #6 asa (14/10/2020) #6 quote (11/06/2022) #6 nonfiction (11/06/2022) #35 puisi (20/11/2020) #80 nonfiksi (11/06/2022) #341 indonesiamembaca (07/10/2024) "Kenapa?" Aku hanya menggeleng. Seketika burung-burung yang terbang, awan yang terseret angin, serta dedaunan yang jatuh seakan berhenti. Kamu tersenyum, "kita." "Kita." Mungkin aku hanya berharap kata itu tidak sekadar menjadi harapan, tapi menjadi kenyataan. Masih. Kisah kita belum berakhir. *** Sekumpulan puisi dan sastra yang lagi-lagi membahas kisah romansa nan klasik. Biarlah kisah kita menjadi ceritanya tersendiri. Sebab dalam romansa kita menemukan rasa. Dan dalam rasa, kita menemukan asa-asa yang mencari peraduannya. Seri Dua dari antologi puisi Rasa dalam Asa ©2020