Ruang mantan dihati Mr.
  • Reads 346
  • Votes 58
  • Parts 9
  • Reads 346
  • Votes 58
  • Parts 9
Ongoing, First published Apr 13, 2019
Jangan panggil saya Mister!. Saya gak setua itu. Cukup panggil kak saja. Ucap Bian.

Dimana-mana kalo orang udah jadi guru itu ya udah tua, saya punya brosur tempat ini disana  ada peraturan yang menjelaskan bahwa semua guru ditempat ini dipanggil dengan sebutan Mister. Jawab Sasa penuh penekanan.

Saya tutor kamu, bukan guru kamu. Tukas Bian.

Tau ah! Pengen beli truk dua. Ujar rasya berlalu.
All Rights Reserved
Sign up to add Ruang mantan dihati Mr. to your library and receive updates
or
#223gatau
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Duke's Grip cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover
THE BOSS BABY cover
Choose Family  cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.