Setelah merasakan sakitnya jatuh cinta, Dina memutuskan, atau lebih tepatnya memerintahkan hatinya untuk tak pernah mencintai lagi. Dia pergi menjauh, berharap ingatannya akan laki-laki penyebab kerusakan perasaannya tersebut lenyap. Dina bekerja keras, keras sekali, melupakan sosok itu. Empat tahun dia pergi. Waktu empat tahun seharusnya sudah cukup mengenyahkan segala rasa yang memang ingin dilupakan. Namun ketika melihat laki-laki itu lagi, Dina tahu ia telah membohongi dirinya sendiri. Jantungnya masih berpacu tatkala menatap laki-laki itu setelah bertahun-tahun berlalu. Perasaan cintanya menguap ke udara, yang jika memiliki bentuk dan wujud, pastilah terlihat jelas. Dina membenci Yan karena membuatnya merasakan perasaan sakit itu. Tapi ia lebih membenci dirinya sendiri, karena tidak pernah berhasil mengenyahkan bayangan pria itu dari benaknya....