[E.N.D] Musik & Kamu || HyeWony
  • Reads 19,751
  • Votes 2,563
  • Parts 15
  • Reads 19,751
  • Votes 2,563
  • Parts 15
Ongoing, First published Apr 15, 2019
Hyewon seorang penyanyi solois yang setiap hari perform di sebuah cafe kecil berpacaran dengan Wonyoung yang usianya jauh lebih muda dari dirinya dan masih duduk di bangku SMA. bagaimana warna-warni kehidupan Hyewon yang setiap hari harus  mendapat ocehan dan wajib mengurusi Wonyoung serta belum lagi menghadapi sifat 'cemburuan' Wonyoung ?

Ku mendapatkan inspirasi hanya dengan melihat dirimu.
-Hyewon-

(GxG)
All Rights Reserved
Sign up to add [E.N.D] Musik & Kamu || HyeWony to your library and receive updates
or
#165produce48
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
The Qonsequences cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Rafa  cover
Little Dumplings cover
Kisah Tak Sempurna cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.