Bersama Angin
  • Reads 3
  • Votes 0
  • Parts 1
  • Reads 3
  • Votes 0
  • Parts 1
Ongoing, First published Apr 17, 2019
Ku bercerita soal kisahku dipenghujung semester tiga
Disaksikan riuh angin yang menari di telinga
Serta lalu lalang kendaraan pekerja yang pulang dengan ceria
Telah kubuka tirai hidup yang selama ini tertutup
Demi menyambut cinta merekah yang dahulu sempat kuncup

Diantara bukit-bukit hijau nan sejuk menarik mata
Dihiasi langit sedu berwarna jingga
Aku di atas titian tengah kota lalu menengadah
Ku bercerita kepada senja
Tentang kenangan yang selalu berakhir lara
Ku tanyakan pula pada bulan
Tentang segala harapan yang hanya sekadar angan

Kini terpaksa ku usir mereka yang mengisi sudut-sudut terpencil dalam hati
Memberi ruang bagi cinta yang telah datang, yang mengisi rongga serambi
Tentu girang juga lega ku rasa
Hingga rasa itu menitahkan ku untuk selalu setia
Pasti ku akan berupaya, doakan saja

Padamu angin, terbangkanlah semua tentang senja
Ikhlasku akan rona jingganya
Padamu bukit yang berderet, bawalah semua tentang bulan
Ikhlasku akan cahaya mukanya

Aku bersiap diri untuk denyut nadi yang baru
Merasakan detaknya di tiap detik bersama sang nala
Bandung kan menjadi saksi untuk setiap cerita
Aku akan selalu baik-baik saja
Aku bisa terlepas dari pilu dan gundah
Hanya karna ia,
Nala yang ku temukan bersama angin kala di Surabaya.


Bandung, desember 2018
All Rights Reserved
Sign up to add Bersama Angin to your library and receive updates
or
#850angin
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
10 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
Seraut Makna Dalam Bait-bait Sunyi cover
The Queen Sheyna (END) cover
Sajak Senja cover
Rembulan Yang Sirna cover
Aksara Tak Bertuan  cover
Kumpulan Puisi Berantai yang bikin Ngakak cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Rumah Tanpa Batas cover

30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING]

27 parts Ongoing

SPIN-OFF CERITA AISFA ( CINTA DALAM DOA) Mendapat restu untuk bersatu dengan orang yang kita perjuangkan selama bertahun-tahun tentu menjadi hal menyenangkan bukan? Namun, bagaimana jika cinta kita sepihak? Bahkan dalam keadaan dia mencintai orang lain? "Saya nggak cinta sama kamu. Walaupun kita sudah menikah, bukan berarti saya akan menerimamu seutuhnya." (Syafa Izdihar) "Sebagaimana saya mengajari anak-anak dini huruf hijaiyah, begitu juga saya akan mengajarimu jatuh cinta. Dari alif sampai ya' mesti ada proses yang harus dilalui dengan kesabaran." (Kazim Zeehan) Tentang Kazim dan perjuangannya dan Syafa dengan rasa yang membuatnya melampaui semua batasannya.