00:00 Ketika Gerbang Kematian Terbuka
  • Reads 119
  • Votes 17
  • Parts 3
  • Reads 119
  • Votes 17
  • Parts 3
Ongoing, First published Apr 18, 2019
"Darah." Si pengemis tiba-tiba mengucapkan kata itu. "Bau anyir akan memenuhi setiap sudut rumah megah itu," lanjutnya.

"Rumah siapa?" Samira bertanya. 

"Lonceng kematian akan berbunyi. Beberapa mayat akan tergeletak secara mengenaskan di rumah megah itu."

"Apa yang Anda bicarakan?" tanya Samira lagi.

"Takdirmu telah ditentukan."

Samira diam sejenak. Lonceng kematian akan berbunyi dan beberapa mayat akan tergeletak. Kalimat itu membuat Samira berpikir. Apakah pengemis ini mampu melihat masa depannya?

"Apakah aku akan meninggal?" Keringat dingin tiba-tiba mengalir dan membuat tangannya yang sedari tadi memegang ponsel kebas. 

"Tepat pukul dua belas malam. Bau kematian ini sangat tajam menusuk indera penciuman."

"Siapa yang akan meninggal?" 

"Lari. Lari ketika pelatuk pistol ditarik dan tembakan pertama diluncurkan. Larilah sejauh yang kamu bisa."

Detak jantung Samira berpacu dua kali lebih cepat. Tubuhnya tiba-tiba bergetar hebat. Perasaannya sudah tak keruan. 

"Lari. Seseorang akan bersamamu."

"Si-siapa?"

"Kamu jangan pernah menyentuhnya. Karena takdir buruk akan datang padamu bila ia sampai membuka sesuatu yang selama ini tak seorangpun dapat membukanya."

"Si-siapa dia?"

Ponsel dalam genggamannya tiba-tiba terjatuh. Lalu lalang di trotoar semakin padat oleh pejalan kaki. Benda pipih yang berada di bawah itu tak sengaja terinjak dan tertendang jauh hingga ke jalanan. Samira kalap. Ia bangkit dan berlari untuk menyelamatkan ponselnya. Sebuah sedan hitam tiba-tiba melaju dengan kencang ke arahnya. Bunyi klakson bersahutan ketika suara dentuman keras disertai jeritan Samira terdengar. 

Si pengemis yang melihat tragedi itu tetap tenang di tempatnya. Ia sudah mengetahui takdir gadis itu memang akan berakhir di sini.

***

Copyright 2019
All Rights Reserved
Sign up to add 00:00 Ketika Gerbang Kematian Terbuka to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Syahdan ✓ by SkiaLingga
62 parts Complete
Sebagai seseorang dengan kekuatan supernatural, Ametys tentunya sudah terbiasa dengan beberapa hal mistis yang terjadi. Namun, tidak disangkanya jika hal seperti itu bukan hanya terjadi di desa atau kota kecil seperti tempat kelahirannya, tapi justru semakin besar tempat yang dia datangi, ada lebih banyak hal aneh yang terjadi. *** Dalam hidup ini, setiap orang adalah protagonis dalam cerita mereka sendiri. Masing-masing memiliki awal dan akhir; ada yang memiliki bab panjang, sementara tidak sedikit yang memiliki bab pendek. Beberapa memiliki akhir yang bahagia, tapi banyak juga yang berakhir sedih dan tragis. Dan dalam setiap cerita, protagonis bukanlah satu-satunya, karena dibutuhkan karakter pembantu untuk melengkapi kisah mereka. Seperti Ametys yang pergi merantau untuk melanjutkan kuliah dan membuat bab dalam kisahnya sendiri, secara tak terduga justru menjadi bagian dari peran pembantu banyak cerita lain. Tapi Ametys tidak keberatan, karena dengan kemampuannya, di tempat itu, Ametys bukan hanya belajar untuk menambah ilmu pengetahuan, melainkan juga kekayaan. Tentu saja, tidak semua kisah mau Ametys masuki. Karena ada dua hal yang bertentangan dengan prinsip hidupnya; Pertama, jauhi orang pelit dan kedua, dia benci orang jahat. #Fantasy-Psychic-Adventure-Minor Romance _____________________________ Dilarang untuk MENGCOPY/MENIRU atau MENGAMBIL SEBAGIAN maupun SELURUH dari isi cerita ini. Cover : Pinterest Copyright© 2023 SKIA LINGGA
You may also like
Slide 1 of 10
DESA SETAN cover
Bos Metafisika berpakaian orang kaya dan salah menangkap tuan muda palsu cover
Syahdan ✓ cover
Indagis cover
Remember Love cover
MARVEL (END) cover
My Ghost (TAMAT) cover
Tumbal Birahi cover
[sᴘᴇᴄɪᴀʟ ᴇɴɪɢᴍᴀ ᴀʟᴘʜᴀᴠᴇʀsᴇ] (𝙸𝙼) 𝙿𝙴𝚁𝙵𝙴𝙲𝚃𝙸𝙾𝙽 𝙰𝙶𝙴𝙽𝚃 || Hyuckren cover
JIEENATA [ END ] √ cover

DESA SETAN

37 parts Complete

Desa Pagar Mentimun digemparkan oleh seorang perempuan yang hidup kembali saat hendak dikuburkan. Retno, seorang novelis horor yang mendengar beritanya, tertarik dan pergi ke desa tersebut untuk melakukan riset sebagai bahan cerita selanjutnya. Namun, di sana letak kesalahannya, seharusnya Retno tak mengulik kisah tersebut. "Kau datang hanya untuk mati!" ancam suara yang hanya terdengar oleh telinga Retno kala menyambangi rumah si perempuan.