Story cover for AKU, KAMU, KITA (TANPA DIA) by sraqhell
AKU, KAMU, KITA (TANPA DIA)
  • WpView
    Reads 34
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 34
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Apr 19, 2019
Pagi ini, ku terbangun. Melangkahkan kaki ke arah dapur, tiba-tiba ingin memenuhi dahagaku yang bersautan teriak ingin teh lemon. 

Lalu, ku buka notifikasi semalam bermunculan. Ck, berisik. 

Ku lanjutkan untuk mencari tahu kabar di dunia Maya, ada dia ternyata. Begini katanya, menjadi matahari tak sanggup, jika menjadi bulan terlalu redup.

Dalam hati ku tersenyum, sembari berujar; kau tidak perlu menjadi matahari bila kau tak sanggup, kau juga tak perlu menjadi bulan yang terlalu redup. Jadilah langit, dimana aku berpijak kau selalu ada bersamaku. Dihari sedihku atau bahkan di hari bahagiaku kelak-dan saat ini.
All Rights Reserved
Sign up to add AKU, KAMU, KITA (TANPA DIA) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Lonely Tomorrow  by Effemeraleternity
48 parts Ongoing
Kala sinar sang surya kembali menampakan dirinya setelah bersembunyi lama di balik ribuan awan di langit abu-abu. Kini ia kembali menampakan sinarnya yang menyorot langsung ke wajahku yang sedang tertidur. Aku membuka kedua mataku perlahan dan kulihat sinar sang surya sangat terang hingga membuatku merasa silau. "Tidurmu nyenyak?" Suara yang terdengar berat dan lembut itu menyadarkanku. Singkat aku mengerjap guna memulihkan kembali pandanganku yang sempat memburam. Kemudian samar-samar senyuman terukir tipis di wajahku tatkala sudah kulihat jelas wajahnya yang sedang duduk di depanku, tengah memandangku dengan senyum manis nan tampannya. Memiliki kulit putih bersih, rambut hitam lebat, alis tebal, dan mata cokelat indahnya... itulah dia. Kami saling melempar senyum serta saling menatap lekat satu sama lain. Hanya ada kami di sini, di kelas yang kosong pun sunyi. Sunyi yang menenangkan sebab hanya ada kita berdua di dalamnya. Namun, ini hanyalah mimpi. Mimpi yang sangat indah dan seolah tampak sangat nyata. Kau ada di sini, tepat di depanku, memberikan senyum manismu padaku, tapi aku tak dapat menyentuhmu. Kau tampak nyata padahal sebenarnya kau hanyalah ilusi semata seperti sebuah lukisan indah di dalam air yang jika disentuh dengan seujung jari maka hilanglah sudah lukisan indah itu. Lenyap, tak tersisa. Kau bagai embun yang hanya muncul sesaat di pagi hari lalu menghilang saat matahari menyinari bumi. Begitulah dirimu. Setiap mengingat momen-momen indah bersamamu saat masa remaja, membuatku selalu merasa seperti kembali ke masa itu. Di masa kita saling mengenal dan melakukan banyak hal bersama. Aku ingin kembali ke masa itu dan kembali mengingatmu. Ya dirimu, yang entah kapan akan kembali. [ cover by : Pinterest ]
𝐓𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐓𝐞𝐦𝐮 || 𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠 by alurrida_
18 parts Ongoing
"Tentang cinta yang datang, pada titik pertemuan yang tak pernah direncanakan." ⋆ ˚。⋆୨୧˚---˚୨୧⋆。˚ ⋆ Rama dan Aida, dua orang insan yang tak sengaja bertemu, ketika takdir sedang mempermainkan keduanya dalam tabu. Tabu yang tak pernah mereka sadari. Tentang rumah yang rusak, cinta pertama yang retak, dan dunia yang seolah tak pernah berpihak. Hingga di sebuah titik pertemuan itu, mereka terjerat dalam sebuah perasaan yang tak pernah mereka sadari, tak terlihat, bahkan tak sempat terucap. Perasaan asing yang membingungkan, melelahkan, namun juga ikut menguatkan. Seolah obat, yang mampu mengeringkan luka lama akibat kekecewaan, kerinduan, serta ketidakberdayaan. Ya, sebuah cinta telah hadir disetiap inci hati mereka. Memberikan getar dan degup yang belum pernah dirasa. Namun disaat yang bersamaan, takdir kembali membuka permainannya. Mengusik masa lalu hingga perlahan menorehkan luka baru, dikedua hati yang baru saja merasakan cinta. Apa yang akan mereka lakukan? Apakah mereka tetap akan mempertahankan perasaan yang perlahan membesar itu? Atau malah terperangkap dalam permainan takdir yang didasari oleh masa lalu yang kelam? Mari kita lihat bersama! ⋆ ˚。⋆୨୧˚---˚୨୧⋆。˚ ⋆ "Aku, menemukan mata Bunda dikedua matanya. Namun sepertinya, takdir tak mengizinkannku untuk terus menatap netra itu sepanjang nyawa." -Rama Kanziano Azrandra "Dan pada akhirnya, hidup hanya tentang datang dan pergi, mengenal lalu melupakan, serta bahagia kemudian terluka. Bukankah seperti itu cara kerja dunia?" -Andana Raidani Putri Update: Hari tidak tentu tapi 1 minggu update 2 kali
You may also like
Slide 1 of 8
About Time cover
Langit Setelah Hujan [END] cover
Lonely Tomorrow  cover
SUN and MOON cover
Teruntuk Mia cover
Penjara suci cover
𝐓𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐓𝐞𝐦𝐮 || 𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠 cover
My HOPE (SELESAI) cover

About Time

9 parts Complete

Jadilah pembaca bijak dan menghargai karya orang lain. Tinggalkan jejak setelah membaca✨. *** Menceritakan tentang dua insan remaja yang kembali dipertemukan tanpa kesengajaan. Keduanya yang dulu mempunyai 'memori bersama' ketika kecil kini kembali memulai dari awal dan membuka lembaran baru untuk kisah berdua. Tapi, ada suatu masalah yang membuat keduanya ragu untuk kembali bersama, ada halangan yang sulit untuk dilewati, ada benteng pembatas yang sukar untuk diruntuhi. Apakah mereka mampu menyelesaikan semua permasalahan? Atau justru mereka menganggap bahwa segala rintangan merupakan pertanda semesta tidak merestui keduanya? Akankah mereka bertahan bersama? Atau melangkah memilih jalan masing-masing dan saling melupakan kembali? Tanggal publish: 25/02/20