Pagi ini, ku terbangun. Melangkahkan kaki ke arah dapur, tiba-tiba ingin memenuhi dahagaku yang bersautan teriak ingin teh lemon. Lalu, ku buka notifikasi semalam bermunculan. Ck, berisik. Ku lanjutkan untuk mencari tahu kabar di dunia Maya, ada dia ternyata. Begini katanya, menjadi matahari tak sanggup, jika menjadi bulan terlalu redup. Dalam hati ku tersenyum, sembari berujar; kau tidak perlu menjadi matahari bila kau tak sanggup, kau juga tak perlu menjadi bulan yang terlalu redup. Jadilah langit, dimana aku berpijak kau selalu ada bersamaku. Dihari sedihku atau bahkan di hari bahagiaku kelak-dan saat ini.