LIMERENCE - Ten NCT
  • Reads 789
  • Votes 42
  • Parts 1
  • Reads 789
  • Votes 42
  • Parts 1
Ongoing, First published Apr 21, 2019
Tuhan memang punya rencana yang indah, tetapi dalam prosesnya akan ada rasa menyakitkan dalam waktu yang sama. Ingat, hati itu tidak pernah bisa salah, yang salah itu pilihan dari pemikirannya. Dan sekalinya salah, ia akan terpuruk berabad-abad. 

Tapi ini masalah hati, tak satupun yang dapat menahan sekalipun diri sendiri. Kesalahan hati gue yang indah tapi juga menyakitkan.

Yap. Kehidupan gue seindah dan semenyakitkan itu.

I don't know why, but i still believe it will be you and i.
All Rights Reserved
Sign up to add LIMERENCE - Ten NCT to your library and receive updates
or
#94vanya
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Fiction -sungjake✔ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
After Graduation cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
Kisah Tak Sempurna cover
Rafa  cover

Dosa Ku

55 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.