"Charlotte, sudah waktunya."
Kurapatkan pelukanku di tubuh rampingnya, berharap kali ini aku tak lagi mendengar isakan yang coba ia tahan.
Tidak ada suara apapun yang kudengar.
Aku tahu dia tidak akan menahanku, dia mengerti keadaanku.
Dia gadis manisku yang kuat dan tegar.
Dia mengerti bahwa saat ini adalah waktunya aku pulang, kembali pada Allyson, istri sahku.
Tidak, jangan pernah menyebut bahwa dia adalah gadis simpanan. Well, kami memang menjalani hubungan kami secara diam-diam. Tapi serius, aku tidak terima jika ada seorangpun yang menyebut dia sebagai simpanan ataupun perusak hubungan orang lain.
Dia adalah gadis manis yang baik. Akulah yang telah merusaknya. Dia hanya gadis 18 tahun yang memiliki takdir yang kurang baik, khususnya sejak ia mengenalku.