Setiap tubuh yang berjiwa pasti di dalamnya tertanam rasa. Apapun itu. Bahkan janin yang baru berusia mingguan pun mempunyai sebuah rasa. Rasa memahami tiap apa yang ia dengar. Lalu bagaimanakah dengan jiwa yang telah terenggut? Jasad yang telah terpeluk bumi? Akankah mereka jyga mendengar kicauan dari manusia yang datang merinduinya? Mungkin ia hanya bongkahan daging kecil, tapi sekecil apapun itu, ia bernyawa dan hidup dalam dunia sebelum semesta. Namun, pendengaran yang tersistem di sana sangatlah kuat. Seperti itulah yang aku tahu dan pernah kudengar dari Dosen di Fakultas