Story cover for Potret Jatuh Cinta by penukis
Potret Jatuh Cinta
  • WpView
    Reads 32
  • WpVote
    Votes 8
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 32
  • WpVote
    Votes 8
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Apr 24, 2019
Chapter 1

"aku ingin menjadi asap, melebur bersama angin lalu terbang menuju angkasa. berkumpul membentuk sebuah gumpalan seperti awan putih di angkasa sana. Meyaksikan ribuan manusia yang sedang menjalankan sekenario dari sang tuhan" batin alana saat menatap indahnya kumpulan awan di atas lagit sana.

Di atas sebuah tebing di suatu pantai alana sedang memandang takjub keindahan alam yang tuhan cipatakan dimana, kondisi cahaya perlahan mulai meredup, benda benda menjadi siluet, dan langit berwarna  jingga. 

Deburan ombak datang silih berganti, menghantam bebatuan, karang, dan tembok tebing yang menjulang tinggi. Hembusan angin pantai seakan menjadi pelengkap saat menikmati sunset di sore menjelang malam yang begitu sempurna.

Perlahan sang senja mulai tenggelam tertelan garis pantai yang membentang. Sang rembulan kini mulai menampakan jati dirinya. begitu juga bintang, satu persatu dari mereka mulai muncul menghiasi langit yang gelap.

indah...

kata itulah yang tepat untuk menggambarkan suasana saat ini.

entah kenapa sepertinya kaki ini enggan untuk bergerak, mata ini enggan untuk berkedip, mulut ini enggan untuk berhenti memuji indahnya ciptaan mu tuhan.
All Rights Reserved
Sign up to add Potret Jatuh Cinta to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Cahaya Gemintang (CH!Indonesia) by Why_are_you_asking
12 parts Complete Mature
[DISCONTINUED] . Semburat jingga kemerahan menghiasi langit senja. Angin sore menari dan berputar mengelilingi bumi sambil membawa kehangatan. Burung-burung terbang dengan bebas di Cakrawala. Tidak ada yang lebih indah dari sore Kamis ini. Terutama dengan angin yang kian menyuarkan suaranya di Angkasa. Ctas! Angin tersebut datang dengan kencang, mencabut salah satu Melati dan membawanya terbang. Terbang tinggi dan semakin tinggi, menjauh dari tempat asalnya. ⧫ Pluk! Setangkai bunga Melati jatuh di tanah, di hadapan seorang anak laki-laki dengan mata seperti bara api. "Eh? Jatuh darimana ini?" Anak itu bertanya, menggaruk tengkuknya keheranan. Dia membungkuk untuk memungut Melati tersebut, sebelum dipanggil oleh kawan mainnya. "Ngit! Ayo cepetan, bolanya nyangkut nih." "Iya, iya, aku ke sana." Jawab anak itu, sembari memautkan bunga Melati yang dipungutnya ke telinga. Melati itu layu sehari kemudian. . "Kamu tahu? Aku tidak pernah berpikir untuk hidup selama ini... Entah aku harus berterima-kasih padamu atau tidak." ⧫ "Aku sudah lelah. Biarkan aku beristirahat." ⧫ "Dunia adalah tempat para pendosa berkumpul. Semuanya merupakan bentuk lain dari warna abu-abu. Tidak ada yang baik dan buruk, tergantung dengan siapa yang kita sorot." ⧫ "Maafkan aku...." ⧫ "Ayo (̴̢̒̇̾͂̂̂?̷̡͈̋̽̃͐͑̌̄͠͝͝?̷͔͓͔̻͇͖̻͒̂̕!̷̞̟̳͓̟̻̞̀̄͊̈́¿̵̡̛̳̜̟̠̤͙̮̯̓̈́̀¡̶̢̙̜͙̮͚̳̳̠̻̓?̶̨̫̲̙͍̜͈̗͇̝̍͋̏͆̅̉͗͗͠?̸̝̯͉̘̺͐̄̽̾̾̍̍̀ͅ)̴̧̤̮̅̓͜ͅ , mari kita ikuti bintangnya." . "𝔑𝔢𝔳𝔢𝔯𝔩𝔞𝔫𝔡 𝔦𝔰 𝔥𝔬𝔪𝔢 𝔱𝔬 𝔩𝔬𝔰𝔱 𝔟𝔬𝔶 𝔩𝔦𝔨𝔢 𝔪𝔢" "𝔄𝔫𝔡 𝔩𝔬𝔰𝔱 𝔟𝔬𝔶 𝔩𝔦𝔨𝔢 𝔪𝔢 𝔞𝔯𝔢 𝖋𝖗𝖊𝖊." -Lost boy, Ruth. B. . [ℂ𝔸ℍ𝔸𝕐𝔸 𝔾𝔼𝕄𝕀ℕ𝕋𝔸ℕ𝔾] . Peringatan dan sisanya ada di Prolog. [Why_are_you_asking]
Puing luka by ummy12
24 parts Complete
"Malam itu menjadi awal dari mimpi buruk yang tak pernah ia bayangkan." Aluna kehilangan segalanya dalam satu malam-rasa aman, harga diri, dan harapan. Ia hancur oleh luka yang tak terlihat mata, tapi mengoyak jiwanya habis-habisan. Kehamilan yang datang dari pemerkosaan membuatnya ingin menyerah. Namun dalam reruntuhan hidupnya, ada dua hal yang terus menahannya agar tetap berdiri: keluarga yang tak pernah berhenti mencintai, dan janin kecil dalam rahimnya yang menjadi alasan untuk bertahan. Sejak itu, Aluna membenci laki-laki. Ketakutannya begitu dalam, hingga setiap tatapan dan suara laki-laki bisa membuat tubuhnya gemetar. Tapi ia tidak bisa menolak kehadiran laki-laki itu-sosok yang bertanggung jawab, yang tak pernah pergi, yang terus mengirim bunga, hadiah, dan surat-surat haru berisi penyesalan serta doa. "Aku tahu aku tak bisa menghapus malam itu. Tapi setiap langkah yang kamu ambil hari ini, adalah langkah keberanian luar biasa. Kamu tidak sendirian." - A. Hari demi hari, tembok kebekuan di hati Aluna mulai retak. Bukan karena dia lupa, bukan karena dia memaafkan dengan mudah, tapi karena perlahan, ia mulai membuka diri terhadap kemungkinan: bahwa tidak semua luka harus berdarah selamanya. Akankah Aluna mampu menghadapi masa lalunya? Mampukah ia membiarkan seseorang masuk ke dalam hidupnya lagi-meski dari kejauhan? Sebuah kisah tentang luka, keberanian, dan cinta yang lahir dari kehancuran. Untukmu yang sedang berjuang: kamu tidak sendirian.
You may also like
Slide 1 of 8
Inside Me [END] cover
THE UNYIELDING  [END] cover
She(r) cover
Cahaya Gemintang (CH!Indonesia) cover
Lara yang tak kunjung USAI ||•ondah•|| cover
SENANDIKA (Zeedel) cover
between love and edelweiss 2 [END] cover
Puing luka cover

Inside Me [END]

33 parts Complete

TELAH TERBIT || Part Masih Lengkap! -Terinspirasi dari kisah nyata penulis- *** Aku memang sedikit berbeda. Lalu mengapa? Bukankah aku juga manusia? Tentang rasa sakit yang terpendam, masih tersimpan di memori sebagai kenangan paling menyakitkan. Tentang bullyan, hinaan, dan depresi yang tak bisa kuungkap dengan kata-kata. Tak bisa kujelaskan karena lidahku terlanjur kaku. Ini bukan kisah cinta remaja SMA, bukan juga kisah CEO kaya dengan sekretarisnya. Sebuah tulisan keluh kesah, rintihan malam, dan doa. Sebuah perjalanan hidup yang penih kejutan dan air mata. Semoga, dengan ini, bisa menginspirasi. Hidup memang hanya sekali, ada kalanya kau jatuh dan bersedih. Namun, yakinlah pada suatu hal. Tuhan mencintai hamba-Nya yang sabar. *** Karya pertama jadi masih hancur, sudut pandang gado-gado. 😍