Saat semasa sekolah, Alandro selalu menjadi korban pembullyan, kapan pun dan dimana pun itu. Dari situlah Alandro menjadi orang yang keras, tegas, dan seperti pemilik dunia ini. Tetapi, orang-orang yang sangat ia cintai, semuanya TELAH PERGI meninggalkannya seorang diri. Ia bagaikan semut yang terpisah dari kawanannya, Alandro pun seperti mayat hidup di dunia ini, walau dia memiliki segalanya, tapi tetap saja ia membutuhkan orang lain. Alandro merasa, dirinya sebagai pembawa maut untuk orang-orang yang sangat ia cintai.