Dubraaak. Naura menabrak seorang pria bertubuh tinggi bahkan lebih tinggi darinya. Hampir saja Naura terhempas ke lantai Namun dengan sigap pria itu menahan tubuhnya, tangan pria kekar itu melingkar sempurna tepat pada pinggang kecil Naura. Kedua mata sempat beradu beberapa Detik tapi cukup bisa menggambarkan sosok wajah pria yang sangat tampan, putih, alisnya yang tebal, lesung pipinya, dan tetap berwibawa. Entah apa yang dipikirkan pria itu. Mimpi apa dia semalam saat ini berhadapan dengan seorang gadis bercadar, bola mata yang indah nampak sayu memandangnya. Gadis itu memiliki tahi lalat kecil yang berada diunjung kelopak matanya yang sipit bisa dibilang ini pemandangan indah bagi pria itu, tapi ia sadar ini hanyala kebetulan. Dia melakukan hal ini secara spontan krena tidak ingin melihat gadis ini terjatuh. "Siapa wajah dibalik selembar kain ini". Gumam pria itu didasar hatinya. Sedangkan Naura dari balik cadarnya ia terus beristigfar. Tubuhnya terasa kaku, jantungnya berpacu lebih cepat dari yang sebelumnya. Pria itu sempat membuatnya tercengang. Posisi apa ini, ia belum pernah bertatapan begitu lekat dengan pria sebelumnya. Perasaan yang aneh dengan tidak sopan muncul begitu saja, Naura segera menepisnya. "Astagfirullah.. Afwan akhi". Ucap Naura terkesiap dan menunduk. "Tidak saya yang harus minta maaf, tadi saya spontan. Dan tidak bermaksud apa-apa selain karena tidak ingin melihat kamu terjatuh". "Syukran akhi.. maaf saya buru-buru, saya harus pergi. Permisi". Naura segera berlalu dari hadapan pria itu. Tanpa mau melihat wajah pria itu lagi. "Maaf, siapa Namu mu". Langkah Naura saat itu juga di hentikan oleh pertanyaan pria tersebut. Jantungnya semakin sulit dikendalikan, dia terdiam sejenak. Pria itu masih berada dibelakangnya, menanti jawaban dari Naura namun tetap dengan jarak yang agak jauh. "Panggil saya Ukhty". Ucap Naura tanpa menoleh kearah pria itu. "Ukhty??". Gumam pria itu.All Rights Reserved
1 part