Ini tentang mereka. Yang sama-sama membongkar luka, demi menemukan tawa
Ini tentang mereka. Yang sama-sama berjalan tak tentu arah, demi bertemu akhir yang bahagia
Ini tentang mereka. Yang sama-sama menyimpan rahasia, demi tak ada yang teluka
Ini tentang cerita persahabatan Arinka, Nanza, dan Aldian. Tentang masa lalu mereka. Juga tentang dia, yang datang dan berlarian dalam ingatan Arinka
Tentang perasaan, yang menyakiti secara perlahan
_____
Selamat membaca dan semoga suka, terima kasih kalian sudah mengapresiasi tulisan saya
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan