[⚠️FOLLOW dulu sebelum membaca]
Author: yakin mau baca? Udah siapin tissu?😌
~~
'Tentang dia, yang diamnya menyimpan banyak luka'.
Kata ibu, sebagai seorang lelaki, Dennies harus bisa hidup mandiri, hidup keras merupakan hal lumrah yang dialami setiap orang. Hingga pada saat hal itu benar-benar terjadi, saat kerasnya hidup itu datang berhadapan langsung dengan Dennies, setidaknya Dennies tahu, bahwa ia bukanlah satu-satunya orang yang terpukul atas itu.
Semuanya telah Dennies lalui seorang diri, mengarungi kerasnya arus hidup yang kadang memberinya badai, membuatnya jatuh, dan bukan hanya sekali ia terbentur akan kenyataan pahit yang harus ia terima. Tapi, Dennies kuat.
Ini tentang Dennies, pemuda yang menjadi realisasi nyata dari pepatah, don't see a book by the cover. Pemuda yang menyimpan sejuta luka yang ia balut dalam diamnya, pemuda yang menyembunyikan kecewa yang tak terhitung jumlahnya, dan pemuda yang selalu berdiri kokoh bahkan disaat badai itu kembali menerjangnya.
"Jadilah seperti pohon, yang tetap berdiri kokoh, meski angin berkali-kali menerjangnya."
Namun sekokoh-kokohnya pohon, bukankah ia bisa tumbang juga saat angin yang terlalu besar menerjangnya? Dan Dennies, mampukan ia untuk tetap kokoh saat ujian itu lagi dan lagi datang menerjangnya dengan tanpa ampun?
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-