Keluarga Sanjaya (Revisi)
  • Reads 43,403
  • Votes 2,198
  • Parts 11
  • Reads 43,403
  • Votes 2,198
  • Parts 11
Ongoing, First published Apr 29, 2019
Dalam sebuah keluarga, selalu mendukung satu sama lain dalam segala situasi -baik itu saat senang maupun saat menghadapi tantangan- menjadi suatu hal yang sangat berharga.

Begitu pula dengan Keluarga Sanjaya, yang selalu mendukung serta menjaga satu sama lain. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, apakah Keluarga Sanjaya akan tetap menjaga kebersamaan itu?
All Rights Reserved
Sign up to add Keluarga Sanjaya (Revisi) to your library and receive updates
or
#470sibling
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Little Dumplings cover
Rafa  cover
Kisah Tak Sempurna cover
The Qonsequences cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.