Anthony selalu memimpikan Livia, keponakan Tommy sahabatnya. sudah hampir 12 tahun sejak kepindahannya ke Manhattan, dia tidak pernah bertemu dengan gadis kecil itu. Livia gadis kecil yang lucu dan selalu membuatnya tertawa bahagia. Anthony jarang sekali tertawa dan semua temannya tahu. Dia jarang sekali tertawa semenjak kematian kedua orangnya dan juga adiknya. Sementara persahabatannya dengan Tommy masih terus terjalin dengan baik sampai saat ini. Tommy sudah menikah dengan Agnes, wanita yang dipacarinya sejak high school. Sementara Anthony masih setia dengan kesendiriannya. Dia tidak dapat menemukan seorang pun gadis yang dapat membuatnya tertawa lepas seperti Livia. Anthony ingin sekali bertemu dengan gadis itu tapi untuk bertanya pada Tommy, Dia merasa malu. Sampai tanpa sengaja sore itu dia bertemu dengan gadis itu. Gadis dengan manik mata biru cerah dan sudah berubah menjadi seorang gadis cantik nan menggoda. " Livia..." ucapnya lirih. Gadis itu menatapnya, ada senyum terukir dibibir tipisnya. " Uncle Thony..." Anthony menghampirinya dan memeluknya lalu tanpa ragu mencium bibir tipis yang tersenyum itu. " Aku takkan melepaskanmu." ucapnya mantap.