"Aku mau pindah jurusan Bu mau pindah pindah, " rengekku pada Ibu. "Apa?! Kamu gila apa? " Ya allah anak sendiri malah dikataiin gila. "Kafa kamu nggak usah aneh aneh deh kamu itu udah semester 6, setahun lagi kamu bakal wisuda ya kalo kamu bisa kelarin skripsinya. " Tuh tuh lagi, ngomongin anak sendiri nggak baik ini aku anak kandung nya Ibu bukan si? Kayaknya bukan si, lah terus anak nya siapa? 😭😭 Kembali ke topik. "Tapi Kafa udah nggak kuad Buu nggak kuadd. Nggak ada yang nyantel Bu nggak ada yang Kafa maksud nggak ada Bu hiks hiks." Jerit ku semakin menjadi jadi. "Dari semester 1 ampe 6 nggak ada? Lah terus kamu selama 3 tahun ngapain ajah Faa ngapin hah?." Tanya Ibu sambil menggunjang-menggoyahkan tubuhku. Mata Ibu sedih, nggak percaya. Aku cuma bisa nangis, geleng-geleng kepala, nangis lagi dan geleng-geleng kepala. "Ya allah Kafaaaah. " Ucap Ibu meraup mukanya sendiri frustrasi. Nasib Kafanda, gadis berumur 21 tahun yang salah masuk jurusan karena diiming imingi tiket konser sama abangnya. Bagaimanakah dia menyelesaikan masalahnya? Ditambah saat sang mantan muncul dengan status "Dosen Pembimbing". "Matematika dan mantan kubunuh kalian!!." Jeritku histeris.
3 parts