DRAMIONE : The Veela's Lifemates
10 parts Ongoing Seluruh tahun ketujuh Hogwarts mengulangi tahun terakhir mereka pasca perang melawan Pangeran Kegelapan.
Draco Lucius Malfoy.
sehari sebelum keberangkatannya ke Hogwarts adalah hari ulang tahunnya yang ke-17 dan sesuatu terjadi padanya.
Saat bangun pagi ia menemukan dada dan punggung tangannya terukir tato dengan huruf rune Veela. Rambutnya memanjang kebahu dan tubuhnya tumbuh sedikit besar. Indra pendengar, pelihat dan penciumannya menjadi sangat tajam. Setelah semua, ia menjadi lebih, lebih dan lebih tampan.
Pria itu menatap cermin menatap pantulannya. Mata silvernya membesar tak percaya.
"SELAZAR!" Narcisaa Malfoy berteriak setelah membuka pintu kamar sang anak dan melihat perubahan sangat mengejutkan pada anaknya.
Lucius berlari menghapiri sang istri dan ikut terbelalak.
Draco jatuh bersandar di lantai. "What bloody happened to me?" Bisik Draco sebelum matanya bersinar perak dan pingsan.
▪︎♡▪︎♡▪︎♡▪︎
"Apakah menjadi Veela itu buruk?"
Narcissa tersenyum mendengar pertanyaan anaknya.. "Buruk? Tentu saja tidak! Maksudku dengan ketampanan Veela, sihir Veela, dan segala sesuatu mengenai dirimu yang menjadi Veela itu luar biasa. Yah, Kecuali satu." Draco mengangkat alis bertanya.
"Veela adalah makhluk seksual yang posesif." Draco tersedak. "Setiap Veela memiliki teman hidup. Lebih tepatnya seperti jodoh."
"Dan di mana letak keburukannya?" Tanya Draco.
"Jika kau tidak menemukan pasanganmu atau pasanganmu menolak pengabdian cintamu sampai umurmu 18 tahun. Veela akan mati karena patah hati dan kesepian." Narcissa menghela napas.
Draco mengerang. "Merlin mengutukku. Dan apa nama Selazar aku bisa mengetahui siapa jodohku dan bagaimana aku menjadikan dia my bloody lifemates?"
Narcissa tersenyum sabar. "Kau pasti akan merasakannya ketika dia berada di dekatmu."
▪︎♡▪︎♡▪︎♡▪︎