Arranged | KimNamjoon
  • Reads 37,226
  • Votes 5,843
  • Parts 46
  • Reads 37,226
  • Votes 5,843
  • Parts 46
Ongoing, First published May 02, 2019
"Aku ingin punya pacar." 

"Tidak boleh."

"Aku ingin berkencan."

"Tidak perlu. Hanya membuang-buang waktu."

Percakapan itu bukan hanya sekali di ulang oleh kedua sahabat ini. Ryu Ae Ra dan Kim Nam Joon. 

Seperti kaset rusak. Percakapan ini diulang-ulang hampir setiap hari. Ini bukan karena Ae Ra benar-benar ingin punya seorang kekasih. 

Bukan. 

Alasannya karena dia ingin mendengar penolakan keras Namjoon. Yang tegas namun penuh perhatian. 

Sesuatu hal yang bisa membuat Ae Ra merasa sangat penting di hidup sahabatnya itu.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Arranged | KimNamjoon to your library and receive updates
or
#550campus
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Little Dumplings cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Rafa  cover
Kisah Tak Sempurna cover
Kesayangan Bunda cover
The Qonsequences cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.