[ChanBaek] Nantikanku Dibatas Waktu
  • Reads 60,566
  • Votes 8,421
  • Parts 40
  • Reads 60,566
  • Votes 8,421
  • Parts 40
Ongoing, First published May 04, 2019
Mature
Bagaimana jadinya seorang playboy urakan jatuh cinta dengan putri Ustadz dan juga cucu seorang Kiyai? Bisakah ia mengejar cintanya dengan latarnya tersebut?

"Aku mencintaimu."

"Atas dasar apa?"

"..."

"Kalau kamu tidak memiliki alasannya, aku belum bisa memilihmu. Bahkan kalaupun cinta itu memang tidak harus beralasan, tetapi kamu harus tau apa tujuanmu mencintaiku. Apakah hanya sekedar nafsu, atau karena kamu ingin mencari ridho Alloh."

"Kalau begitu, tunjukkan padaku agar aku bisa menemukan alasanku."

.
.
.

GS
Bahasa mulai dari non-baku hingga baku
Khusus edisi Ramadhan
Up setiap hari
Selamat menikmati ceritanya ^^
All Rights Reserved
Sign up to add [ChanBaek] Nantikanku Dibatas Waktu to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Fiction -sungjake✔ cover
The Qonsequences cover
Rafa  cover
Kisah Tak Sempurna cover
Little Dumplings cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.