Prolog Jauh di lubuk hatiku , masih terukir namamu. Mengingat kau masih ada disisiku , mendekapku dalam hangatnya cintamu. Tak bisa kutahan laju angin , untuk semua kenangan yang berlalu begitu cepat. Hingga lambat sang waktu berganti , endapkan laraku disini. Ku mencoba tuk lupakan bayangan dirimu , yang selalu saja memaksa tuk merindukan akan sosok hadirmu dalam hidupku. Sekian lama aku mencoba menepikan diri diredupnya hatiku , dalam hembusan sepi yang merobek hatiku hingga penuh luka. Sungguh letih menahan perih yang kurasakan hingga saat ini , walau ku tahu aku masih mendambamu. Meski raga ini tak lagi bisa bersanding dengan ragamu yang hilang takkan pernah kembali , namun didalam hatiku sungguh engkau masih hidup. Entah sampai kapan aku harus merasakan cinta serta melawan getirnya takdirku sendiri seperti ini? Sungguh ku tak mampu tanpa adanya dirimu disisiku , lemah dan tiada berarti itu yang ku rasakan. Andai saja waktu bisa terulang kembali , akan kuserahkan hidupku sepenuh hati. Takkan ku biarkan kau pergi sendiri , kemanapun kau pergi aku ingin selalu bersamamu. Namun kutahu itu takkan mungkin terjadi , rasa ini menyiksaku. Sungguh-sungguh menyiksaku , entah sampai kapan aku akan mampu bertahan tanpa akan hadirnya sosokmu didalam hidupku?.
1 part