Story cover for First love - Lai Guanlin by ndrptr
First love - Lai Guanlin
  • WpView
    Reads 33
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 33
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published May 06, 2019
"Gajelas lo"ucap nara dingin
"Gw cuma pengen ngasih ini kok sama lo,terima ye."guanlin

Irene yang melihat saat itu hanya mematung saja sambil mengepalkan kedua tangan nya itu. 
Besok nya-
"Ren,kita putus ye,makasih"guanlin
"Kok kamu gitu?disuruh sama nara ya?atau di jampe² sama nara?"irene
"Maksud lo?"guanlin
Irene diam sambil sesekali meneteskan air mata lalu meninggalkan guanlin dengan keadaan kedua tangan nya itu ia kepalkan. 

Setelah kejadian itu,irene ingin membalaskan dendam nya kepada nara. Karena,bagi irene, nara udah ngerebut guanlin dari dia. 

-awas lo nar. Tunggu pembalasan gue- 
[Irene.]
All Rights Reserved
Sign up to add First love - Lai Guanlin to your library and receive updates
or
#489guanlin
Content Guidelines
You may also like
Don't Talk About Money by catheryn99
55 parts Complete
Pernah ga sih? Kalian sekelas sama anak beasiswa yang ganteng banget, pinter banget, tapi juga sombong banget. Padahal dia tuh miskin banget :( Bukannya Irin judging nih, tapi pernah sekali waktu dia sekelompok sama Tama dan maksa buat kerkel di rumahnya untuk tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia, dan Irin baru tahu, ternyata di Jakarta masih ada ya rumah yang base nya dari kayu tanpa di semen. Letaknya dalam gang kumuh yang bau sampahnya kemana-mana. Tapi jujurly, kalian ga bakal lihat Tama seperti lingkungannya itu, walau dia juga ikut milah sampah yang bisa di daur ulang atau bisa dijual lagi sama bapaknya, semua hal ini yang mendukung Tama mendapat beasiswa untuk berkuliah di universitas terbaik, di tempat yang sama dengan Irin, lewat jalur surat keterangan tidak mampu. Tapi Irin sangat kagum sama Tama, bukan karena wajahnya aja yang tampan, walau hidup Tama terlihat jauh lebih susah dari Irin yang turun naik Jazz ke kampus, Tama ga pernah sekalipun terlihat mengeluh, ga kaya Irin yang perasaan hidupnya ngeluh mulu, malah pinter juga masih pinteran Tama, makanya Irin suka sama Tama, kalo kata Irin sih suka aja, ga yang gimana-gimana, tapi Irin tuh jadi suka ngintilin Tama, minta sekelompok sama Tama, minta diajarin Tama, mau makan bareng Tama atau bawain bahkan beliin Tama makanan, nawarin Tama balik bareng, mau main ke rumah Tama, sampai Tama tuh jengah, dan dari situ Irin menyimpulkan Tama sombong berikut berpemikiran sempit. "Kamu bisa ga? Ga usah dekat-dekat dengan saya? Saya ga butuh belas kasihan kamu, Irin. Jangan bawain saya makanan lagi, ga perlu tawarin saya pulang bareng kamu karena saya bisa sendiri. Jangan masuk ke dunia saya karena kamu tidak cocok. Kamu tidak perlu menempatkan diri sebagai saya karena kamu tidak tahu bagaimana kehidupan saya berjalan. Tapi di luar semua itu, saya bisa menjalankan hidup saya sendiri, tanpa bantuan kamu" Tapi, prinsip Irin tetap satu sejak awal. "Kamu lihat aja, kamu bakal balik dan ngemis cinta sama aku!"
RION IS MY MANTAN! by anitaida89
39 parts Complete
PERHATIAN CERITA INI BELUM SEMPET REVISI JADI MOHON PENGERTIAN ATAS TYPO² YANG ADA ..... " enggak yon! aku gamau putus dari kamu! aku cinta sama kamu yon!" seru gadis bernama Aira memohon menggenģgam tangan kekasihnya yang mungkin sekarang akan menjadi MANTAN!. cowok itu menghempaskan tangan Aira kasar, " gue mau putus!" Aira menumpahkan air matanya, jatuh begitu saja didepan cowok yang sangat dia cintTAI!, " enggak! Rion pliisss kasih tau aku apa salah aku sampe kamu minta putus" " lo jelek, dekil, jorok, gendut, malu- maluin, pinter doang kalo gacantik percuma!" jleb hati Aira sakit! sakit sekali, orang yang dulu suka menghapus air mata kesedihannya kini justru malah membuat air mata kesedihan itu mengalir deras. " aku janji Yon! aku janji bakal berubah! aku bakal diet ketat buat kamu aku bakal pake sekin sekin ker atau apalah itu demi kamu Yon, tapi tolong...... jangan pergi dari aku" Aira menggenggam tangan Rion, tapi Rion menghempasnya seolah- olah Aira itu kuman. " gausah, gue bisa dapet yang lebih baik dari elo! gue balik" ujar Rion meninggalkan Aira di tengah gelapnya taman yang sepi itu. Aira menundukkan kepalanya, dengan kasarnya dia menghapus air mata yang jatuh untuk pemuda yang dia cinTAI! aira berbalik menatap keprgian Rion," baik Rion, kita lihat nanti siapa yang akan menyesal aku atau kamu?" gumam Aira tersenyum miring. ...... Judul awal: penyesalan mantan! haduuuehhhh semoga cerita yg ini lariss manisss Pernah mencapai rank 🏅🏅Rank; - 🥇1 in ingatan -🥇 1 in aneta - 🥉3 in alandra - 🥇 1 in alandra - 9 in cewekcantik
CINDY : Sebelum Aku Pergi by rasainiindah
11 parts Ongoing
"Apa yang sanggup memisahkan dua hati yang saling mencinta? Katakan padaku, Cindy." Suara Rayven terdengar serak, seolah setiap katanya membawa luka yang tak bisa disembuhkan. Tatapan matanya merintih, memohon jawaban dari gadis yang berdiri di hadapannya-jawaban yang mungkin bisa menyelamatkan hatinya dari kehancuran. Cindy menatap tanah sejenak, bibirnya bergetar. Ia mengangkat wajahnya perlahan, menatap mata Rayven dengan pandangan yang dipenuhi air mata dan rasa sesal. Dengan suara yang lirih, sehalus angin yang menyesap di antara rinai hujan, ia menjawab: "Waktu, Rayven... dan tempat yang tak lagi sama." Air matanya jatuh, tanpa bisa dicegah, menyatu dengan tetes hujan yang membasahi dunia di sekitar mereka. Hujan turun seolah ikut menangis, mengiringi jiwa yang saling mencinta namun tak bisa bersama. Rayven menggeleng pelan, hatinya mencabik dari dalam. Ia meraih tangan Cindy, memohon dengan sisa harapan yang ia miliki, Namun Cindy menarik tangannya, perlahan tapi pasti, lalu melangkah mundur. "Kalau waktu memisahkan kita... maka aku akan menunggu selamanya!" Rayven berseru, suaranya nyaris patah. "Cindy, tolong... beri aku alasan! Kenapa kamu harus pergi? Kenapa bukan kita yang melawan dunia ini bersama?" Cindy tersenyum dalam tangisnya. "Karena tidak semua cinta ditakdirkan untuk dimenangkan, Rayven..." Kemudian ia berbalik, melangkah pergi, meninggalkan Rayven di tengah hujan yang kini terasa jauh lebih dingin dari sebelumnya.
You may also like
Slide 1 of 10
Don't Talk About Money cover
Living with Brothers  [TAMAT]✓ cover
ALRIN cover
30 DAYS OF LOVE cover
I Promise You-Lai Guanlin cover
RION IS MY MANTAN! cover
My Name is SYANARA (COMPLETED) cover
Diantara mereka cover
CINDY : Sebelum Aku Pergi cover
COMPLICATED cover

Don't Talk About Money

55 parts Complete

Pernah ga sih? Kalian sekelas sama anak beasiswa yang ganteng banget, pinter banget, tapi juga sombong banget. Padahal dia tuh miskin banget :( Bukannya Irin judging nih, tapi pernah sekali waktu dia sekelompok sama Tama dan maksa buat kerkel di rumahnya untuk tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia, dan Irin baru tahu, ternyata di Jakarta masih ada ya rumah yang base nya dari kayu tanpa di semen. Letaknya dalam gang kumuh yang bau sampahnya kemana-mana. Tapi jujurly, kalian ga bakal lihat Tama seperti lingkungannya itu, walau dia juga ikut milah sampah yang bisa di daur ulang atau bisa dijual lagi sama bapaknya, semua hal ini yang mendukung Tama mendapat beasiswa untuk berkuliah di universitas terbaik, di tempat yang sama dengan Irin, lewat jalur surat keterangan tidak mampu. Tapi Irin sangat kagum sama Tama, bukan karena wajahnya aja yang tampan, walau hidup Tama terlihat jauh lebih susah dari Irin yang turun naik Jazz ke kampus, Tama ga pernah sekalipun terlihat mengeluh, ga kaya Irin yang perasaan hidupnya ngeluh mulu, malah pinter juga masih pinteran Tama, makanya Irin suka sama Tama, kalo kata Irin sih suka aja, ga yang gimana-gimana, tapi Irin tuh jadi suka ngintilin Tama, minta sekelompok sama Tama, minta diajarin Tama, mau makan bareng Tama atau bawain bahkan beliin Tama makanan, nawarin Tama balik bareng, mau main ke rumah Tama, sampai Tama tuh jengah, dan dari situ Irin menyimpulkan Tama sombong berikut berpemikiran sempit. "Kamu bisa ga? Ga usah dekat-dekat dengan saya? Saya ga butuh belas kasihan kamu, Irin. Jangan bawain saya makanan lagi, ga perlu tawarin saya pulang bareng kamu karena saya bisa sendiri. Jangan masuk ke dunia saya karena kamu tidak cocok. Kamu tidak perlu menempatkan diri sebagai saya karena kamu tidak tahu bagaimana kehidupan saya berjalan. Tapi di luar semua itu, saya bisa menjalankan hidup saya sendiri, tanpa bantuan kamu" Tapi, prinsip Irin tetap satu sejak awal. "Kamu lihat aja, kamu bakal balik dan ngemis cinta sama aku!"