Hatinya berdesir hebat. Otaknya mengingat sesuatu. Rasa bersalah pun menghinggapi hatinya karena secara sadar dia telah memanfaatkan wanita ini hanya demi satu tujuan. Menikmati tubuh Diola dan merasakan kenikmatan tubuhnya yang hangat. Danial sudah berlaku kejam dengan segala usahanya selama seminggu ini yang sudah membuat Diola terpuruk dan jatuh pada jurang kekalahan sampai akhirnya Diola menderita finansial yang teramat. Danial semakin erat memeluk Diola. Dia kecup puncak kepala Diola dan hatinya menggumamkan kata maaf. "Sekarang tidak lagi" bisiknya pelan tepat di telinga Diola "Sekarang tidak untuk hanya kepuasan. Sepertinya aku memang benar-benar membutuhkanmu, Diola" Danial mengukir senyumnya sampai pada akhirnya dia tenggelam di bawah alam mimpi.