Story cover for When We Were at Seventeen  by pipipirjn
When We Were at Seventeen
  • WpView
    Reads 2,914
  • WpVote
    Votes 380
  • WpPart
    Parts 20
  • WpView
    Reads 2,914
  • WpVote
    Votes 380
  • WpPart
    Parts 20
Ongoing, First published May 08, 2019
[Completed] 

[Bakal di tambah/dikurangi ceritanya kalo saya ngga males, udah bawaan dari lahir soalnya 😭😭]

Tujuh belas tahun..

Ah masa-masa dimana semua terasa baru bagiku. Yang perlahan aku mulai merasakan rasanya jatuh cinta, sebuah perasaan yang sangat asing, sungguh aku belum terbiasa dengan perasaan yang entah sejak kapan muncul di sela-sela pertemanan kami
All Rights Reserved
Sign up to add When We Were at Seventeen to your library and receive updates
or
#757nctu
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
MANAGER IDOL cover
(01) Boyfriend : Keep Loving [ Lee Jeno ] - END cover
HUSBAND🔞 || END✓ cover
Who should I Choose?  cover
[ √ · pertimbangan revisi ] I'M HOME cover
" Bullying || Renjun " [ Completed ✅ ] cover
P A C A R | Mark✔ cover
Perasaan cover
ADARUSA | Park Jisung (TAHAP REVISI) cover

MANAGER IDOL

82 parts Complete

jalan cerita hidupku terkesan membosankan bahkan terlalu banyak kejutan yang hingga kini ku sadari menjadi suatu hal yang biasa saja bagiku.aku tidak pernah berfikir untuk hidup menjadi sosok yang banyak di kenal oleh banyak orang terlebih di kenal oleh mereka yang hidup sebagai sosok publig figur. Karena semasa hidupku hingga kini yang ada di benaku hanyalah bagaimana caranya untuk tetap bertahan hidup.karena kehidupanku tidak seberuntung orang lain.begitu banyak rasa sesal yang perlahan menjadi tanya dari sebuah rasa syukur yang terlupakan. tugasku adalah selalu ada untuk mereka.hingga rasa asing itu berubah menjadi terbiasa.terbiasa akan suasana yang terlalu baru untuk kehidupanku yang begitu banyak kejutan aku bahkan sempat bertanya-tanya,apa mereka tidak pernah beristirahat.bagaimana mereka bisa menikmati pekerjaan yang amat melelahkan ini.di saat aku bahkan rasanya ingin segera mengakhiri segalanya. dan aku juga tidak pernah mengaharapkan.bahwa aku akan menjatuhkan perasaanku pada salah satu dari mereka.aku hampir tidak pernah merasakan jantungku berdetak kencang.setelah kepergian imo.itu terakhir kalinya aku merasa jantungku memompa kencang bahkan rasanya akan meledak. dan aku sadar bahwa seharunya dalam status seorang manager.ia ibaratkan langit dan aku tanahnya.