Love in Difference
  • Reads 346
  • Votes 63
  • Parts 8
  • Reads 346
  • Votes 63
  • Parts 8
Complete, First published May 08, 2019
🗣 Orang medan wajib baca. Gaya bahasa asli medan.

Hari hariku selalu menyenangkan bersama kelima temanku. Tapi setelah bertemu dengan dia, hari demi hari yang kujalani menjadi berbeda. 

"Astaga, lalap mukakmu aja yg kutengok." ketusku padanya. Tapi dia hanya memamerkan sederet gigi putihnya dan menampilkan bolongan di pipi kirinya. Ah manisnya, Boleh jugalah kalok kudekatin. Batinku.
"mau ngapain sih kau?" tanyaku sedikit marah

"Gak nyangka aku bakal jumpa kau lagi disini. Pasti kita jodoh." jawabnya tanpa dipikir dulu

.....

"Jangan liatin Hp terus, aku mau ngomong ini" pintanya padaku

"Ish. Yaudah cepat, kau cuman kukasi waktu 10 menit untuk ngomong. Cepat!" perintahku padanya

"Oke. Mungkin kau masih marah samaku atas kejadian semalam dan aku mau minta maaf udah buat kau ngerasa malu. Mungkin kita belum kenal dekat, tapi setidaknya aku mau kita bisa berteman." pintanya dengan suara penuh harap dan penekanan setiap katanya.

"Permintaan maafmu kuterima, tapi untuk melupakan kejadian semalam mungkin belum" Timpalku panjang lebar
All Rights Reserved
Sign up to add Love in Difference to your library and receive updates
or
#6anakmedan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
I'm Alexa cover
Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay (END) cover
THEORUZ cover
My Dangerous Junior cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
FIX YOU cover
Kaesar cover
I'm the Protagonist  cover
Antagonis's Secret Wife (Slow up)  cover

MAHESA

53 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan