Kenapa sih dia suka mem-bully orang lain? Pertanyaan itu mungkin terlintas di benak kita dan para korban bullying. Alasan dibalik seseorang melakukan bullying, memang bikin penasaran. Jika seandainya mereka mau jujur, inilah kira-kira yang dialami pem-bully.
"Aku merasa insecure." Jangan dipikir kakak kelas yang super rese atau teman yang suka merendahkan dan membully teman lain, benar-benar kuat dan jagoan. Menurut situs yang membahas psikologi bullying, bully online, si pem-bully justru merasa paranoid dan terancam dengan lingkungannya.
"Sejujurnya aku merasa agak iri dengan orang yang aku bully." Meskipun sering menyangkal, sebenarnya ada perasaan iri atau sirik dalam diri si tukang bully terhadap korbannya.
"Walau mengaku benci dan nggak suka, tapi aku cukup memperhatikan orang yang aku bully." Pem-bully suka mencari-cari kesalahan korbannya, bahkan sampai ke hal yang nggak penting. Ini merupakan bukti kalau diam-diam mereka memperhatikan korbannya. Dengan kata lain, si pem-bully ini agak "kurang kerjaan", untuk mengurusi orang lain.
"Aku bermasalah dengan sekolah." Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal School Psychology Quarterly, siswa yang performance-nya di sekolah kurang bagus, memiliki potensi lebih besar untuk mem-bully.
"Pengalaman di-bully membuat aku ingin balas dendam." Biasanya ini tipe yang melestarikan tradisi bullying. Dendam gara-gara pernah di-bully, dilampiaskannya dengan mem-bully siswa yang lain.
"Sebenarnya, aku cuma ikut-ikutan teman." Banyak banget nih yang seperti ini, ikutan mem-bully supaya dianggap solider. Biasanya, di hati kecil mereka merasa bersalah. Tapi nggak cukup pede dan berani untuk menentang teman-temannya.
Want to ask me questions? See my behind the scenes? Even see my upcoming story sneak peeks?
Here you can request for a chapter read request as well as critique. There's even something better-talking to me about anything you want!